Trauma Masa Kecil Bisa Tumbuhkan 8 Karakter Berikut Ini saat Dewasa!

Rasa trauma tak berujung
Sumber :
  • freepik.com

OlretTrauma yang didapatkan seseorang karena pengalaman masa kecil yang buruk akibat pola pengasuhan serta didikan yang salah berpotensi besar mempengaruhi karakter seseorang ketika mereka dewasa.

Cerita Uya Kuya Dapat Bantuan Yusuf Hamka Saat Kasus Penjarahan

Mengutip dari laman instagram @insightme.id delapan karakter orang berikut ini merupakan sebab dari luka dimasa lalu. Mari kita ulas bersama.

1. Terlalu Tertutup atau Terbuka.

7 Alasan Gen Z Enggan Menikah, Trauma Atau Kejar Karir?

Menjadi pribadi yang terlalu tertutup atau terlalu terbuka sebenarnya kurang baik dalam bersosialisasi. Dan karakter tersebut bisa disebabkan karena sejak kecil sering dianggap membantah orang tua sehingga anak tumbuh dewasa dengan lebih banyak diam juga karena tidak pernah didengarkan sejak kecil alhasil si anak selalu haus untuk diperhatikan dan dengan cara apapun ceritanya, pendapatnya, pemikiran dia harus selalu didengarkan oleh orang-orang.

2. Keinginan untuk Memperbaiki Orang Lain

Bukan Tertinggal, Tapi Terlalu Nyaman: Pesan Keras untuk Generasi 20-an dan 30-an

Muncul keinginan kuat untuk berusaha mengubah atau memperbaiki orang lain, padahal hal tersebut bisa saja sia-sia belaka sebab orang hanya akan berubah karena ada niat dari dalam diri mereka. Segala sesuatu dari luar hanya bersifat sebagai pemicu.

3. Melompat dari Satu Hubungan ke Hubungan Lain

Sulit berkomitmen sebab biasanya mereka melakukan hal ini demi mengisi kekosongan dan butuh pembuktian atau membuktikan bahwa diri mereka layak dicintai dan disayangi.

4. Perasaan Cemas, Depresi, Marah tak Kunjung Reda

Kadang kala mereka tidak mempunyai alasan yang jelas dan tepat mengapa selalu cemas, depresi, marah tak kunjung mereda. Bisa jadi perasaan tersebut kerap muncul sebagai bentuk respon alam bawah sadar untuk menghadapi trigger atau pemicu trauma.

5. High Achiever

Berusaha keras mengejar preatasi tinggi, keberhasilan, kesuksesan agar diakui oleh orang lain karena terlalu srring diremehkan sejak kecil. Sayangnya, meski pencapaian di atas rata-rata, orang dengan high achiever punya kebiasaan yang membuat khawatir seperti sulit mengatakan tidak, sulit meminta bantuan orang lain, kesulitan menikmati masa sekarang, hanya ketika berprestasi dia merasa berharga, terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain..

6. People Pleasing

Berusaha menyenangkan semua orang sampai mengorbankan kebahagiaan diri sendiri, mengorbankan rasa sakit emosional dan membuang-buang waktu serta energi untuk melakukan hal tersebut demi sebuah perhatian dan penerimaan orang lain karena sedari kecil tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Sebab lainnya yaitu kurang dan rendahnya rasa kepercayaan diri.

Halaman Selanjutnya
img_title