Pendakian Gunung Lawu, Gunung Penuh Dengan Mistis di Jawa Timur

Puncak Gunung Lawu
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Berat memang mengambil keputusan untuk tetap bertahan di tenda, dan membiarkan suara para pendaki dan para ranger berlalu begitu saja dengan kalimat "ada kebakaran,semua pendaki diharuskan turun".

Mukjizat 72 Jam di Bawah Reruntuhan: Kisah Alfatih, Santri yang Selamat Setelah Tertimpa Beton di Pesantren Al-Khoziny

Tapi mau bagaimana lagi, jika kami mengikuti anjuran para ranger, kami juga tak luput dari bahaya karena keadaan tubuh yang sudah tidak memungkinkan untuk berjalan. Mulai dari bahaya hypotermia sampai dengan bahaya pingsan karena kedinginan dan terus berjalan jika dipaksa.

Warung Mbo Yem, Warung Paling Tinggi di Indonesia Menjadi Saksi Keindahan Gunung Lawu

Kontroversi Santri "Nguli" Bangun Pesantren: Gus Yahya Tegaskan Bukan Eksploitasi, Tapi Jihad Pendidikan Karakter!

Warung Mbok Yem Gunung Lawu

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Warung Mbok Yem, merupakan warung paling tinggi di Indonesia karena berada di ketinggian kurang lebih 3.300 mdpl

Yai Mim Jatim Bertemu KDM: Skandal Parkir, Filsafat Wayang, dan Jurus Pura-Pura Stroke!

Dan sebelum kami melakukan tracking untuk turun, kami juga bermalam di warung mbok yem bersama pendaki lainnya karena tidak ingin mendirikan tenda lagi untuk menghemat tenaga dan waktu. Hingga akhirnya pagi pun datang dengan sinar mentari dan sunsed yang menawan. Meski dingin menusuk sampai ke ulu hati.

Setalah sarapan, kamu memutuskan menjelajahi sendag drajat kemudian langsung menuju pos pendakian lagi. Tak berebeda jauh ketika mendaki, ketika turun juga kami masih berjuang dengan sisa-sisa tenaga yang ada dan tentunya tekad yang bulat demi kembali dengan selamat.

Puncak Gunung Lawu

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Karena tujuan dari pendakian bukanlah menuju puncak melainkan melawan ego dan kembali dengan selamat ke rumah.

Stasiun Solo Jebres, Menjadi Saksi Bisu Pendakian Menuju Puncak Gunung Lawu Nan Mistis

Stasiun Solo Jebres

Photo :
  • Viva/Idris Hasibuan

Stasiun solo Jebres, menyambut kami dari Jakarta dengan bahagia dan melepaskan kami dengan suasana haru

Karena pendakian ini kami mneggunakan kereta api, tentu solo menjadi salah satu saksi bisu kisah dramatis ketika menggapai puncak gunung lawu. Stasiun Jebres salah satunya, stasiun dengan bangunan apik yang dibangun pada tahun 1884 oleh Staatspoorwegen (SS).

Stasiun Jebres terletak di Jebres yang dulu masuk wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Atas prakarsa Susuhunan Pakubuwono X (bertahta 1893 – 1939), stasiun yang melayani jalur ke timur Solo melewati Sragen ini memiliki arsitektur indish yang cantik dan megah hasil rancangan Thomas Karsten.

Halaman Selanjutnya
img_title