Part 3 (End) : Pendakian Gunung Gede, Penampakan Nenek Tua di Surya Kencana

Pendakian Gunung Gede
Sumber :
  • Viva/Idris Hasibuan

Saat tiba di camp. Kami langsung bersiap-siap untuk pulang. Saat membereskan tenda Keling dan gondrong bercerita.

Berendam di Air Hangat di Papandayan Nature Park

"....Semalam saat saya dan Evi tidur sesudah makan. Keling dan gondrong ngopi di depan tenda. mereka langsung masuk dan tidur karena melihat dari jauh ada nenek-nenek jalan menuju arah ke tenda saya dan Evi. Saya tak kaget lagi, karna semalam saya sudah melihat nenek tua itu

Akhirnya kita pulang. hatiku senang bukan main saat perjalanan pulang. Waktu menunjukkan pukul 11.27. Kami berpamitan pada teman-teman yang tenda nya tak jauh dari kami. Baru kami berjalan tak lama hampir pertengahan surken. Tiba tiba mendung, kabut sangat tebal. Kami berlari terus menuju area pepohonan. Kami pun menggunakan jas hujan dan badai hujan pun terjadi di iringi kabut tipis-tipis.

Gunung Papandayan: Dari Sunrise Paling Menawan Hingga Eksotisme di Hutan Mati

Kami pun berjalan terus hingga akhirnya sampai di pos Lawang seketeng. Kami ikut berteduh di warung. Saya sempat jatuh beberapa kali di track saat itu karna licin..mata saya pun sempat terkena cipratan tanah. Hari semakin sore, hujan belum berhenti..tapi mulai agak kecil. Aku Evi Keling dan gondrong melanjutkan lagi perjalanan.

Kami berjalan terus tanpa sadar kami terpecah jadi dua kelompok. Aku, Evi, Keling dan gondrong. Aku tau Keling dan gondrong menyusuri track lama, mereka seperti memperhatikan kami dari jauh.

Jebakan Utang dan Ludah Dendam: Kisah Horor Pak Rahman di Gunung Hejo

Kami Terus berjalan dan lagi-lagi,tepat di posisi yang saat gondrong merasa tas carier nya berat pada waktu malam itu. lokasi nya sebenarnya sudah dekat dengan pos 3. Aku dan Evi terpisah.

Evi di depan aku di belakang. Tiba-tiba kabut hitam seperti menggulung tubuh ku, menutupi pandangan ku. Saat itu aku hanya diam. aku ingat bila ada kabut jangan sesekali mencoba untuk melangkah berjalan.

Dari belakang aku merasa ada yang memegang kuat pinggang ku seperti tangan yang begitu besar. Badan ku gemetar, dingin mulai menusuk-nusuk kaki dan jantung ku. Aku takut terkena hipotermia karena aku hanya berdiri di guyur hujan. Tak lama ada suara suara ketawa kecil. aku benar-benar pasrah saat itu.

Halaman Selanjutnya
img_title