6 Fakta Unik Ulat Sagu, Lauk Makan Siang yang Viral Karena Diejek Guru

Ulat Sagu
Sumber :
  • google image

Olret – Akhir-akhir ini, ulat sagu menjadi ramai diperbincangkan karena seorang guru yang mengejek siswanya yang makan siang dengan lauk ulat sagu. Kamu bisa membaca artikel viral tersebut dengan judul Viral! Bawa Bekal Ulat Sagu, Siswa Ini Diejek Guru

FIKGURA 2025 Meriah! Guru RA Ciamis Gelar Turnamen Voli Perdana, Ini Daftar Pemenangnya

Ulat Sagu sudah lama menjadi salah satu makanan khas Papua Barat yang menggugah rasa penasaran wisatawan mancanegara. Lihatlah dan temukan manfaat kesehatan di baliknya.

Seperti provinsi lain di Indonesia Timur, Papua Barat kaya akan produksi sagu. Sumber karbohidrat ini merupakan makanan favorit masyarakat Papua. Namun selain itu, sagu bukan satu-satunya yang dikonsumsi. Ulat sagu yang banyak ditemukan di batang pohon sagu juga sudah menjadi makanan khas Papua sejak dahulu kala.

Bagi masyarakat Papua, ulat sagu merupakan salah satu makanan yang paling digemari. Khusus bagi masyarakat di daerah pesisir, ulat sagu menjadi makanan favorit. Ulat sagu telah dikonsumsi sejak zaman prasejarah. Berasal dari batang pohon sagu yang sudah tua. Ulat sagu mengandung protein dan sebagian besar berupa lemak.

Bentuknya yang khas berwarna putih dan montok membuat ulat ini mudah dikenali. Ukurannya mencapai 3-4 sentimeter dan terdapat di batang pohon sagu yang tumbang. Ulat ini akan ditemukan dalam bentuk gemuk dan berwarna kekuningan. Namun faktanya, tidak mudah menemukan ulat sagu. Hal ini tidak selalu ada.

Makanan ini terlihat ekstrim, namun wajib Anda coba jika berkesempatan berkunjung ke Papua Barat. Berdasarkan manfaat dan cara mencarinya, harga ulat sagu tergolong mahal. Berikut beberapa fakta ulat sagu yang patut Anda ketahui:

Vietnam Menduduki Peringkat ke-5 Negara Terbaik Bagi Ekspatriat

1. Makanan Utama Sejak Zaman Prasejarah

Kripik Ulat sagu

Photo :
  • facebook

Viral Chat Calon Dokter FK Unud: "Gaberasa Lt 2 Mah" dan Gelombang Kecaman Publik

Ulat sagu telah ditemukan sebagai makanan pokok sejak zaman prasejarah, menurut Pusat Arkeologi Papua. Pohon sagu yang melimpah juga memanfaatkan batang, daun, dan pelepahnya untuk membangun rumah. Sementara itu, sagu, jamur sagu, dan ulat sagu juga menjadi makanan utama masyarakat Papua, misalnya di Timia.

2. Larva Kumbang Kaya Zat Besi

Ulat ini merupakan larva dari kumbang penggerek Rhynchophorus ferrugineus. Ulat sagu kaya akan tepung. Setiap 100 gram ulat bulu biasanya mengandung 181 kalori dengan 6,1 gram protein dan 13,1 gram lemak.

Halaman Selanjutnya
img_title