Penyebab Kebotakan pada Pria, Bukan Sekadar Faktor Umur Aja Loh!

Penyebab Kebotakan Pada Pria
Sumber :
  • freepik.com

Olret – Buat sebagian pria, rambut bisa jadi salah satu “mahkota” yang bikin rasa percaya diri meningkat. Tapi sayangnya, banyak yang mulai panik ketika garis rambut makin mundur atau rambut rontoknya makin parah. Yup, kebotakan alias male pattern baldness bukan hal asing dan faktanya, kondisi ini bisa mulai muncul bahkan sejak usia 20-an. Tapi, apa sih sebenarnya penyebab kebotakan pada pria? Yuk, kita kupas satu per satu!

"Anak Saya Manusia Bukan Kepiting!" : Air Mata Ibu Badru Tumpah, Pelaku Bullying "Kepiting Alaska" Bertemu Langsung

1. Faktor Genetik

Penyebab paling umum kebotakan pada pria adalah faktor genetik atau turunan. Kondisi ini disebut androgenetic alopecia, yaitu kebotakan yang dipengaruhi oleh gen dan hormon androgen (terutama dihidrotestosteron atau DHT).

Impian Perkasa di Ranjang Berakhir Tragis: Waspadai, Impotensi Adalah Lonceng Kematian Jantung!

Hormon DHT ini bisa bikin folikel rambut mengecil, pertumbuhan rambut jadi lebih tipis, hingga akhirnya berhenti tumbuh sama sekali. Jadi, kalau ayah atau kakekmu mengalami kebotakan, besar kemungkinan kamu juga punya “bakat” yang sama.

2. Perubahan Hormon yang Nggak Seimbang

Kenapa Cewek Suka Diajak Ribut? Membongkar Rahasia Vulnerability Pria dalam Hubungan

Selain faktor genetik, hormon juga punya peran penting. Hormon androgen yang berlebihan bisa mempercepat proses kebotakan. Hal ini bisa terjadi karena faktor usia, stres, pola makan yang buruk, atau gangguan metabolik tertentu.

Uniknya, menurut penelitian di Journal of Investigative Dermatology, pria dengan kadar DHT lebih tinggi cenderung mengalami penipisan rambut lebih cepat dibanding yang normal.

3. Stres Kronis

Siapa sangka, stres yang berkepanjangan bisa jadi penyebab rambut rontok parah? Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol berlebih yang bisa mengganggu siklus pertumbuhan rambut.

Kondisi ini disebut telogen effluvium, di mana banyak rambut masuk ke fase istirahat sekaligus, lalu rontok bersamaan. Walau tidak selalu berujung kebotakan permanen, kalau stresnya nggak kelar-kelar, rambut bisa makin menipis dari waktu ke waktu.

4. Pola Makan dan Gaya Hidup yang Buruk

Rambut butuh nutrisi juga, lho! Kekurangan protein, zat besi, vitamin D, atau zinc bisa membuat rambut rapuh dan mudah rontok.

Selain itu, kebiasaan seperti merokok, sering begadang, dan konsumsi alkohol berlebihan juga bisa memperburuk kesehatan rambut. Studi di Dermatology Practical & Conceptual menyebutkan, perokok aktif punya risiko dua kali lipat mengalami kebotakan dibanding non-perokok.

5. Penggunaan Produk Rambut yang Tidak Tepat

Sering pakai pomade, gel, atau semprotan rambut? Hati-hati, bahan kimia tertentu bisa menyumbat pori kulit kepala dan menghambat pertumbuhan rambut baru.

Kalau ditambah kebiasaan jarang keramas setelah styling, minyak dan residu produk bisa menumpuk dan mempercepat kerontokan.

Meskipun faktor genetik sulit dihindari, bukan berarti kamu nggak bisa melambatkan proses kebotakan. Jaga pola makan, kelola stres, pilih produk rambut yang aman, dan rutin merawat kulit kepala. Kalau rambut rontok makin parah, jangan ragu konsultasi ke dokter kulit atau spesialis rambut.

Karena sejatinya, rambut bukan cuma soal penampilan tapi juga cerminan kesehatan tubuhmu. Jadi, yuk mulai rawat dari sekarang sebelum si “mahkota” benar-benar berpamitan!