Kenali 3 Gangguan Mental Yang Seringkali Tidak Disadari Pengidapnya
- freepik.com
Hal ini membuat tempat tinggalnya menjadi sempit dan kotor, sesak karena terisi benda-benda yang mereka timbun. Berikut beberapa gejala hoarding disorder:
- Sulit untuk membuang barang yang tidak diperlukan lagi.
- Merasa cemas dan tertekan ketika mau membuangnya.
- Curiga/marah ketika ada orang yang mau merapihkan atau membuangnya.
Sebenarnya, penyebab hoarding disorder ini belum diketahui secara pasti. Tapi ada kemungkinan, penderitanya pernah mengalami musibah atau peristiwa traumatis. Atau mengalami depresi, demansia, OCD dan mungkin punya riwayat keluarga pengidap hoarding disorder.
Tips untuk mengatasi hoarding disorder:
- Coba terapkan gaya hidup minimalist dan zero waste.
- Buat daftar benda yang benar-benar masih terpakai (misal 2 tahun terakhir) dan yang sudah tidak terpakai.
- Buang benda yang tidak layak untuk digunakan.
- Bandingkan foto ruang sebelum dan sesudah dibersihkan.
- Jika dirasa sulit, kamu perlu bantuan tenaga ahli mental health.
3. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD); Gangguan Obsesif-Kompulsif
Perfeksionis
- https://www.freepik.com/
Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai dengan kecemasan dan perilaku berulang (kompulsi). Itu mengapa orang yang mengidap OCD cenderung melakukan suatu hal secara berulang.
Misalnya, memeriksa pintu dan jendela lebih dari tiga kali sebelum pergi ke luar rumah, merapikan barang berdasarkan warna, dan perilaku lainnya. Tiga ciri OCD antara lain menyukai keteraturan, takut kotor, serta takut salah dan disalahkan.
Penyebab OCD belum diketahui secara pasti. Namun, ada faktor-faktor tertentu yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang menderita OCD, antara lain:
- Memiliki riwayat OCD dalam keluarga
- Menderita gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, depresi, atau sindrom Tourette
- Memiliki kepribadian yang sangat disiplin, terlalu teliti, dan perfeksionis
Sayangnya, OCD menjadi masalah kesehatan mental yang tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, pengidap bisa mengurangi gejala yang dapat mengganggu aktivitas dengan menjalani beberapa perawatan.
Pengobatan OCD terdiri dari konsumsi obat-obatan, menjalani psikoterapi, atau kombinasi antara keduanya. Meskipun sebagian besar pengidap OCD membaik setelah mendapatkan penanganan, beberapa lainnya terus mengalami gejala.