Mengungkap Mekanisme Makanan Merusak Jantung Menurut dr. Swastya Dwi Putra
- canva
Olret – Jantung kita adalah mesin yang jujur; ia merekam setiap suapan yang kita masukkan ke dalam tubuh. Namun, di balik kenikmatan kuliner harian, bersembunyi mekanisme destruktif yang bisa mematikan.
dr. Swastya Dwi Putra, spesialis jantung, membongkar bagaimana makanan sehari-hari—dari gorengan renyah hingga minuman manis—menyetel waktu pada bom kesehatan kita. Ini bukan hanya tentang kalori; ini tentang peradangan dan sumbatan yang tersembunyi.
1. Gorengan dan Minyak Jelantah: Resep Instan Kerusakan Pembuluh Darah
gorengan
- freepik.com
Di Indonesia, gorengan adalah raja. Namun, dibalik kerenyahan itu tersembunyi bahaya besar.
dr. Putra menjelaskan bahwa masalah utama terletak pada penggunaan minyak yang dipanaskan berulang (minyak jelantah). Proses pemanasan berulang ini tidak hanya mengubah rasa, tetapi secara kimiawi memicu oksidasi kolesterol jahat (LDL).
Bayangkan pembuluh darah Anda adalah pipa. LDL yang teroksidasi ini menjadi seperti kotoran lengket yang sangat agresif. Ia memicu peradangan (inflamasi) pada dinding pembuluh darah, dan kotoran ini pun mulai menempel, perlahan membentuk plak yang keras.
2. Plak: Bukan Sekadar Sumbatan, Tapi Bom Waktu yang Meledak
Mitos umum tentang serangan jantung adalah bahwa plak akan menumpuk pelan-pelan hingga akhirnya menutup pembuluh darah.
dr. Putra memberikan mekanisme yang jauh lebih mengerikan: serangan jantung terjadi ketika plak itu pecah (ruptur).
Plak yang sudah terbentuk itu terus-menerus dihantam oleh aliran darah. Lama kelamaan, plak bisa sobek. Potongan atau pecahan plak inilah yang kemudian bergerak dan menyumbat pembuluh darah yang lebih kecil di bagian bawahnya—sebuah penyumbatan mendadak dan total.
Inilah yang menyebabkan serangan jantung akut. Artinya, ukuran plak sekecil apa pun bisa menjadi fatal jika ia tidak stabil dan pecah.
3. Gula Berlebih: Menyetel Jantung menuju Kehancuran
Siapa yang harus memeriksa gula darah mereka
- -
Jika minyak menciptakan plak, maka gula mempercepat kehancuran. Minuman manis dan asupan gula berlebih memiliki dampak ganda.
Memicu Diabetes: Gula berlebih meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Gula yang tinggi dalam darah memicu peradangan sistemik yang merusak lapisan pembuluh darah, membuat LDL semakin mudah menempel.
Menjadi Lemak: Kelebihan gula dalam tubuh akan diubah menjadi lemak, yang juga melepaskan hormon yang menyebabkan peradangan.
Ini adalah lingkaran setan (lingkaran setan, kata Dr. Putra). Semakin banyak gula, semakin parah peradangan, dan semakin gampang plak kolesterol terbentuk.
4. Batas Aman Daging Merah
daging kurban
Lalu, bagaimana dengan daging merah seperti sapi dan kambing? Apakah ia harus dihindari total?
dr. Putra memberikan jawaban yang menenangkan: Moderasi adalah kuncinya.
Daging merah boleh dikonsumsi, asalkan dalam batas wajar. Rekomendasi yang ada adalah maksimal 500 gram per minggu. Melebihi batas ini dapat meningkatkan kadar kolesterol secara signifikan. Intinya, tidak ada makanan yang wajib dilarang total, asalkan jumlahnya tidak berlebihan.
Kesimpulan: Jantung Anda tidak akan langsung protes. Kerusakan terjadi secara diam-diam, dimulai dari peradangan yang dipicu oleh minyak berulang, gula, dan kelebihan lemak. Kesadaran akan mekanisme ini adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman kesehatan paling mematikan di usia produktif.
Sumber dan referensi artikel : Youtube Rory Asyari dengan judul Dokter ini jelasin kenapa serangan jantung makin banyak nyerang anak muda. E#5
