9 Tanda Peringatan Dini Kanker Pada Pria, Kelainan Usus Hingga Nyeri Testis

Kanker Penis
Sumber :
  • vnexpress.net

Olret – Selain tanda-tanda seperti kelelahan dan penurunan berat badan, pria harus segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kesulitan buang air kecil, darah dalam air mani, nyeri genital, atau batuk terus-menerus.

7 Penyakit Ringan yang Sering Muncul Merupakan Tanda Peringatan Kanker

Faktor risiko kanker pada pria meliputi usia, genetika, pola makan, gaya hidup, merokok, dan infeksi menular seksual (IMS). Gejala awal kanker pada pria bergantung pada jenis kankernya.

Beberapa orang baru mengalami gejala ketika penyakit telah berkembang ke stadium lanjut. Beberapa orang tidak menyadari tanda-tanda awal kanker atau salah mengiranya sebagai penyakit lain.

1. Kelainan usus

Healing atau Kabur dari Masalah? Ketika Gen Z Habiskan Uang demi ‘Self-Reward’ yang Malah Bikin Stres

Perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus dapat menjadi tanda masalah pencernaan seperti penyakit radang usus (IBD) atau sindrom iritasi usus besar (IBS). Terkadang, perubahan ini juga dapat menandakan kanker seperti kanker usus besar, kandung kemih, dan prostat.

Orang dengan sembelit atau diare parah dan terus-menerus harus memeriksakan diri ke dokter, terutama jika terdapat darah dalam tinja atau pendarahan rektum. Baik wasir maupun kanker usus besar dapat menyebabkan gatal, nyeri, pendarahan rektum, dan tinja berdarah.

Crypto & Saham AS vs Gaya Hidup Mewah: Mana yang Lebih Penting buat Masa Depan Gen Z?

Namun, wasir cenderung kambuh dan kemudian mereda, sehingga gejalanya mungkin hanya muncul beberapa kali. Jika seorang pria mengalami pendarahan rektum yang terus-menerus atau memburuk, hal itu mungkin disebabkan oleh kanker.

2. Kesulitan buang air kecil

Darah dalam urine atau air mani, kesulitan buang air kecil, retensi urin yang terus-menerus, nyeri atau kesulitan buang air kecil dapat menjadi tanda peringatan kanker prostat.

Gejala lainnya meliputi sensasi terbakar saat buang air kecil, aliran urine yang lemah, disfungsi ereksi, dan hilangnya kendali kandung kemih atau usus.
Penurunan berat badan

Makan banyak, berolahraga berat, dan minum banyak air dapat memengaruhi berat badan Anda untuk sementara waktu. Namun, orang yang kehilangan berat badan secara tidak sengaja sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Meskipun kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, pria tidak boleh subjektif karena dapat juga disebabkan oleh kanker.

3. Kelelahan

Banyak penyakit kronis, termasuk kanker, sering menyebabkan kelelahan. Penyakit tertentu, seperti leukemia dan limfoma, dapat mengganggu produksi sel darah merah, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Orang dengan jumlah sel darah merah rendah sering merasa lelah karena sirkulasi oksigen dalam tubuh mereka berkurang.

Tumor bersaing dengan sel sehat untuk mendapatkan nutrisi penting, dan sel sehat akan mati jika tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Pertumbuhan tumor yang tidak terkendali dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan yang cepat.

Kelelahan akibat kanker tidak membaik dengan istirahat yang cukup, sehingga orang dengan kelelahan yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan harus berkonsultasi dengan dokter.

4. Batuk terus-menerus

Makanan yang Harus Dihindari Saat Kamu Batuk

Photo :
  • freepik.com

Batuk yang terus-menerus atau memburuk seiring waktu merupakan tanda sejumlah kondisi kesehatan, termasuk kanker paru-paru. Gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain batuk berdarah, peningkatan dahak, kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada, kelelahan, dan suara serak.

5. Nyeri Testis

Menurut National Institutes of Health (NIH), kanker testis adalah salah satu kanker paling umum pada pria berusia 15-45 tahun. Penyakit ini tidak selalu menimbulkan gejala pada tahap awal. Tanda pertama yang terlihat biasanya berupa benjolan di testis.

Gejala lain mungkin termasuk nyeri pada salah satu atau kedua testis, perubahan ukuran atau kekerasan testis, nyeri atau mati rasa pada skrotum, dan nyeri tumpul di selangkangan.

Infeksi bakteri dan virus juga dapat menyebabkan pembengkakan dan nyeri testis. Namun, siapa pun yang melihat gejala yang tidak biasa di area genital harus segera memeriksakan diri ke dokter.

6. Benjolan Payudara

Pria juga bisa terkena kanker payudara, meskipun jarang terjadi. Sejumlah kecil jaringan payudara ditemukan di bawah puting, yang berisi saluran susu. Kanker payudara pada pria biasanya bermula di saluran ini dan menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya.

Perubahan pada payudara yang menandakan kanker meliputi pembengkakan atau benjolan, kulit berlesung pipit, keluarnya cairan dari puting, bersisik atau kemerahan, dan puting susu terbalik.

7. Sariawan Kulit dan Mulut

Beberapa kanker kulit dapat terlihat seperti ulkus kulit. Pada tahap awal, ulkus ini mungkin tampak seperti benjolan merah keras yang berdarah atau berkembang menjadi bercak kering dan bersisik.

Kanker mulut stadium awal dapat menyebabkan lesi merah besar atau luka terbuka di mulut. Beberapa orang mengalami leukoplakia, suatu kondisi di mana bercak putih atau abu-abu muncul di bagian dalam mulut dan lidah.

Jika tidak diobati, leukoplakia dapat berkembang menjadi kanker mulut. Merokok secara signifikan meningkatkan risiko sariawan, leukoplakia, dan kanker mulut.

8. Sakit perut

Sakit perut dan mual yang terus-menerus atau berulang dapat menjadi tanda masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar atau gastroenteritis. Gejala-gejala ini terkadang juga dapat disebabkan oleh kanker lambung, saluran empedu, atau pankreas.

Pria harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami sakit perut yang disertai penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kehilangan nafsu makan, mual atau muntah, darah dalam tinja, kelelahan, penyakit kuning, atau nyeri ulu hati.

9. Nyeri Tulang

Beberapa kanker, seperti kanker prostat dan paru-paru, dapat menyebar ke tulang. Hal ini menyebabkan nyeri tumpul pada tulang yang awalnya dapat hilang timbul, kemudian menetap. Kanker juga dapat melemahkan tulang, sehingga lebih mudah patah.

Sebagian besar kanker dapat diobati. Semakin dini seseorang didiagnosis, semakin besar kemungkinan mereka berhasil diobati. Beberapa kanker mungkin tidak menunjukkan gejala yang nyata hingga stadium lanjut, ketika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Pria harus mewaspadai perubahan yang tidak biasa pada tubuh mereka. Tes skrining rutin seperti kolonoskopi, tes darah okultisme feses, dan tes antigen spesifik prostat (PSA) harus dilakukan. Pria sebaiknya memulai skrining kanker pada usia 45 tahun, terutama mereka yang memiliki faktor risiko atau riwayat kanker dalam keluarga.