Ini Ciri-ciri Sakit Kepala karena Hipertensi, Jangan Sampai Salah!
- shutterstock
- Mual dan muntah
- Pandangan kabur
- Detak jantung cepat
- Rasa berdebar atau cemas
- Sesak napas
- Pusing atau kehilangan keseimbangan
Menurut American Heart Association, kombinasi gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya hypertensive emergency, kondisi di mana tekanan darah sangat tinggi dan sudah merusak organ tubuh.
4. Tidak Membaik dengan Obat Sakit Kepala Biasa
Kalau kamu sudah minum obat sakit kepala seperti paracetamol atau ibuprofen tapi rasa nyerinya tetap tidak berkurang, bisa jadi penyebabnya adalah tekanan darah tinggi. Obat pereda nyeri tidak akan banyak membantu jika sumber masalahnya bukan di otot atau saraf, melainkan pembuluh darah yang tegang akibat hipertensi.
Hati-hati, Bisa Berujung Stroke
Sering sakit kepala tanda stress
- freepik.com
Sakit kepala karena hipertensi bukan hanya soal rasa nyeri. Ini bisa jadi pertanda pembuluh darah otak sedang dalam tekanan ekstrem. Jika tidak ditangani, risiko stroke sangat tinggi.
Dalam ulasan yang diterbitkan di Lancet Neurology (Lawes et al., 2008), hipertensi disebut sebagai penyebab utama stroke iskemik maupun hemoragik. Pembuluh darah bisa pecah atau tersumbat karena tekanan berlebih, dan hal ini sering diawali dengan gejala seperti sakit kepala parah dan mendadak.
Sakit kepala karena hipertensi bukanlah sakit kepala biasa. Biasanya muncul mendadak, disertai gejala lain, dan tidak merespons obat ringan, seharusnya jadi tanda bahaya. Menurut riset, mengenali gejala sejak dini bisa menyelamatkan kamu dari risiko komplikasi berat seperti stroke atau gagal jantung.
Jadi, mulai sekarang jangan abaikan sinyal tubuhmu. Kalau kamu sering mengalami sakit kepala yang terasa “berbeda”, cek tekanan darahmu secara rutin. Ingat, lebih baik waspada daripada menyesal belakangan.