Alami Masalah Ini Saat "Berpelukan", Penyakit Menakutkan Mengintai

Olret – Dengan mengamati 340.000 orang selama 15 tahun, para peneliti AS memperingatkan bahwa infeksi virus HSV-1 dapat meningkatkan risiko terkena penyakit neurologis hingga 80%.

Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal medis BMJ Open memperingatkan bahwa virus HSV-1 memiliki hubungan yang mengkhawatirkan dengan penyakit Alzheimer, jenis demensia yang paling umum.

HSV-1 (virus herpes simpleks 1), yang dikenal sebagai penyebab luka dingin di sekitar mulut, terutama ditularkan melalui kontak intim - terutama berciuman - dan terkadang juga dikaitkan dengan berbagi barang pribadi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa dua pertiga orang dewasa membawa virus tersebut, seringkali tanpa menyadarinya karena tidak semua orang yang terpapar virus tersebut mengalami luka dingin. Virus tersebut dapat bersembunyi di sistem saraf selama bertahun-tahun, terkadang aktif kembali karena stres atau penyakit.

Sementara itu, Alzheimer dan bentuk demensia lainnya diperingkat oleh WHO sebagai penyebab kematian terbanyak ketujuh.

Menurut Medical Xpress, dalam penelitian ini, penulis dari Gilead Sciences dan Universitas Washington di Seattle (AS) mengikuti lebih dari 340.000 relawan dewasa.

Ketika membandingkan tingkat infeksi HSV-1 pada kelompok ini dengan kelompok kontrol tanpa Alzheimer, para peneliti menemukan bahwa orang dengan infeksi HSV-1 memiliki tingkat demensia 80% lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya

Selain itu, orang yang pernah didiagnosis dengan HSV-1 di masa lalu dan menerima perawatan yang tepat memiliki risiko 17% lebih rendah untuk mengembangkan Alzheimer daripada mereka yang tidak menerima intervensi.