Apa Itu Kolorektal? Ini Pengertian, Gejala, Hingga Cara Mencegahnya

Jenis Daging Sapi Muda (Veal)
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Kalau bicara tentang kesehatan, banyak orang langsung teringat soal jantung, paru-paru, atau ginjal. Padahal, ada satu bagian tubuh yang gak kalah penting untuk dijaga: kolorektal. Walaupun namanya terdengar rumit, organ ini sebenarnya bisa dikatakan sebagai "pahlawan" di sistem pencernaan kita.

9 Herbal Terbaik Untuk Kesehatan Hati, Ginseng, Akar Manis, Kunyit, dan Jahe

Sayangnya, kolorektal sering kali baru diperhatikan saat sudah bermasalah. Yuk, kenali lebih dalam tentang kolorektal, penyakit yang bisa menyerangnya, dan bagaimana cara menjaga kesehatannya.

Apa Itu Kolorektal?

Kolorektal adalah gabungan dari dua bagian utama saluran pencernaan bawah: kolon (usus besar) dan rektum (bagian akhir dari usus besar yang berhubungan langsung dengan anus). Perannya sangat krusial, yaitu:

  • Menyerap air dan nutrisi dari sisa makanan
  • Membentuk dan menyimpan feses
  • Mengatur proses buang air besar
5 Penyebab Hiperlipidemia yang Sangat Umum dan Mudah Diabaikan

Bayangkan kalau kolorektal tidak berfungsi optimal, proses pencernaan bisa berantakan, tubuh kekurangan cairan, bahkan terjadi infeksi serius.

 

Penyakit yang Mengintai Kolorektal

Apa Diet Penurun Kolesterol Terbaik?

Ada beberapa masalah kesehatan yang sering menyerang bagian ini. Beberapa di antaranya terdengar ringan, tapi kalau dibiarkan bisa berujung fatal.

1. Polip Kolorektal

Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dinding usus besar atau rektum. Sebagian besar polip bersifat jinak, tetapi ada jenis polip yang bisa berubah menjadi kanker seiring waktu.

Menurut jurnal Gastroenterology (2021), sekitar 70% kasus kanker kolorektal berasal dari polip adenomatosa yang berkembang tanpa gejala awal.

2. Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease - IBD)

Penyakit ini termasuk di dalamnya Kolitis Ulseratif dan Penyakit Crohn. Gejalanya meliputi diare kronis, nyeri perut, dan penurunan berat badan. Radang yang terus-menerus juga bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal.

3. Kanker Kolorektal

Ini dia penyakit yang paling serius. Kanker kolorektal berkembang di lapisan dalam kolon atau rektum. Parahnya, kanker ini seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak kasus baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut.

Data dari jurnal The Lancet Oncology (2022) menunjukkan bahwa kanker kolorektal menempati urutan ketiga kanker terbanyak di dunia, dan tren kasus pada usia di bawah 50 tahun meningkat 2-3% setiap tahunnya.

 

Gejala yang Harus Diwaspadai

Karena kanker kolorektal bisa "diam-diam" berkembang, penting banget untuk peka terhadap perubahan tubuh. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Perubahan pola buang air besar (sembelit atau diare berkepanjangan)
  • Feses berdarah atau berwarna hitam
  • Rasa tidak tuntas setelah BAB
  • Nyeri atau kram perut yang menetap
  • Penurunan berat badan drastis tanpa sebab jelas
  • Kelelahan berlebihan

Kalau kamu merasakan satu atau lebih gejala di atas, jangan ragu untuk periksa ke dokter, ya!

 

Siapa yang Rentan Terkena Penyakit Kolorektal?

Banyak orang mengira kanker kolorektal hanya menyerang orang tua. Faktanya, kini tren menunjukkan peningkatan kasus pada usia di bawah 50 tahun! Beberapa faktor risiko meliputi:

  • Usia di atas 45 tahun
  • Riwayat keluarga dengan kanker kolorektal
  • Kebiasaan makan tinggi lemak, rendah serat
  • Kurang gerak alias mager
  • Obesitas
  • Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

Sebuah studi dalam jurnal Cancer Epidemiology (2022) menekankan pentingnya pola hidup sehat sejak usia muda untuk menekan risiko kanker kolorektal dini.

 

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kabar baiknya, kanker kolorektal adalah salah satu kanker yang paling bisa dicegah dan paling bisa dideteksi dini. Ini beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

  • Perbanyak makan serat: Sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan
  • Kurangi daging olahan dan merah berlebihan
  • Olahraga rutin: Minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu
  • Berhenti merokok dan batasi alkohol
  • Cek rutin ke dokter: Terutama setelah usia 45 tahun atau jika ada riwayat keluarga
  • Lakukan tes skrining: Seperti kolonoskopi, yang menurut American Cancer Society dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker kolorektal hingga 68%.

Semakin cepat masalah ditemukan, semakin besar peluang untuk sembuh total.

 

Kolorektal mungkin jarang disebut-sebut dalam obrolan sehari-hari, tapi fungsinya sangat besar bagi kesehatan kita. Gangguan kecil pada kolon atau rektum bisa berujung pada masalah serius kalau diabaikan. Jangan tunggu sakit dulu baru peduli. Mulailah dari sekarang: perbaiki pola makan, aktif bergerak, dan rutin periksa kesehatan.

Karena tubuh yang sehat berawal dari sistem pencernaan yang baik. Jaga kolorektalmu, jaga hidupmu!