Ibu Gaeun Bongkar Aib CEO 143 Entertainment: dari Pelecehan hingga Pemaksaan

Olret - Ibu Gaeun angkat bicara mengenai perlakuan buruk yang diterima putrinya dari mantan CEO agensi 143 Entertainment. Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Selasa, 29 April 2025 yang diadakan oleh Hanbit Media Labor Rights Center yang dihadiri ibu Gaeun, pengacara Gaeun dan mantan kepala tim A&R dari 143 Entertainment, ibu Gaeun eks girl grup MADEIN mengungkap seluruh kesalahan CEO tersebut. 

Sebelumnya dilaporkan bahwa Gaeun mengalami peristiwa tak pantas yakni terjadinya kontak fisik berlebihan dari CEO perusahaan tersebut. Pelecahan serius ini telah menimbulkan masa sulit yang perlu dihadapi Gaeun serta memicu reaksi geram warganet. 

Terdapat beberapa insiden penting yang dijabarkan oleh ibu Gaeun diantaranya sebagai berikut. 

Pertama tentang menabur perselisihan diantara para anggota. CEO memanggil satu per satu member dengan berpura-pura melakukan konseling dan menimbulkan perselisihan diantara mereka sehingga para anggota saling mengawasi satu sama lain.

Kedua, di bawah pengawasan CEO di asrama, para member tidak diizinkan menghubungi teman atau kenalan. Sebagai contoh, ketika salah satu anggota menghubungi guru tari, maka CEO datang ke asrama dan melakukan pemeriksaan telepon menyeluruh yang berlangsung sepanjang hari.

Ketiga tentang pelecehan dan kekerasan seksual yang awalnya hanya kontak fisik ringan menjadi meningkat setelah Gaeun lulus SMA. Ketika diminta untuk berhenti melakukan hal keji tersebut, Gaeun justru terus menghadapi kerugian di tempat kerja serta mendapatkan perlakuan tidak adil. 

Poin keempat adalah sikap Gaeun yang tak hanya berdiam diri. Ia mencoba menyelesaikan situasi tersebut dengan mendapatkan janji tertulis dari CEO dan menuntut agar CEO tersebut mengundurkan diri. Namun, CEO tersebut tetap mengganggu serta bertindak seolah-olah tidak terjadi apa-apa setiap kali ia diabaikan.

Halaman Selanjutnya

Kelima adalah adanya pemaksaan. Percakapan yang direkam disiarkan tanpa persetujuan Gaeun. Dia tidak menyadari bahwa rekaman itu ada. Ini terjadi setelah dia membocorkan rahasianya. Ayahnya menghubungi sang CEO dan saat mencoba mengoordinasikan masalah, CEO tersebut menuntut agar dia menerima pernyataan resmi perusahaan di media sosial. Kemudian, CEO tersebut meminta  Gaeun memberikan pernyataan palsu. Ketika Gaeun menolak, sikap CEO berubah drastis.