Kisah Nyata : Malam Magrib yang Mencekam: Dua Bocah Diculik 'Ummu Sibyan'

Ummu Sibyan
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret – Pada tahun 2000, ketenangan sebuah desa di Jawa Tengah hancur oleh hilangnya dua anak kecil. Peristiwa ini terjadi saat adzan magrib berkumandang, waktu yang dipercaya menjadi jembatan antara dunia manusia dan dunia gaib.

Tragedi ini bermula di sebuah musala sederhana, tempat Mas Rully, seorang guru mengaji, mengajarkan ilmu agama. Salah satu muridnya, Opik, dikenal sebagai anak yang cerdas. Namun, hidup Opik berubah saat ibunya meninggal. Ia menjadi murung dan sering melamun di dekat pohon aren.

Beberapa hari setelah kematian ibunya, Opik tidak masuk ke musala seperti biasa. Ia justru duduk diam di bawah pohon saat adzan berkumandang, mengabaikan peringatan Mas Rully. Malam itu, Opik menghilang. Sehari kemudian, kejadian serupa menimpa seorang anak lain di lokasi yang sama.

Warga desa pun panik. Desas-desus beredar luas. Beberapa orang menduga anak-anak itu diculik Wewe Gombel, makhluk halus yang terkenal suka menculik anak. Namun, ada juga yang meyakini penculiknya adalah Ummu Sibyan, jin perempuan yang konon memangsa anak kecil.

Kesaksian: Pencarian yang Penuh Misteri

 

Warga desa berbondong-bondong mencari kedua anak itu. Mereka menyusuri tempat-tempat angker hingga kuburan tua, sambil membunyikan alat-alat rumah tangga.

Di tengah pencarian, seorang warga mengaku melihat sosok Wewe Gombel yang tinggi, berbulu, bertaring, dan bermata merah menyala. Namun, melalui seorang perantara, makhluk itu membantah tuduhan tersebut.

Merasa bertanggung jawab, Mas Rully memutuskan untuk mencari anak-anak itu dengan cara spiritual. Ia menyiapkan jala pusaka warisan kiai sepuh. Jala ini konon pernah digunakan oleh Sunan Gunung Jati untuk menangkap makhluk gaib.

Menjelang tengah malam, Mas Rully merasakan dirinya berpindah ke alam lain. Ia melihat Opik dan seorang anak lainnya duduk tak berdaya. Tiba-tiba, muncul sosok mengerikan: Ummu Sibyan.

Makhluk itu berwajah bengis, bermata runcing, berbibir sobek, dengan lidah menjulur. Ummu Sibyan menolak melepaskan anak-anak itu, kecuali Mas Rully menyerahkan nyawanya sebagai ganti.

Pertarungan Melawan Jin

 

Dengan keberanian, Mas Rully mengayunkan jala pusakanya ke arah Ummu Sibyan. Pada ayunan ketiga, jala itu berhasil menarik sehelai rambut panjang Ummu Sibyan. Makhluk itu menjerit kesakitan dan melarikan diri. Mas Rully segera memeluk kedua anak itu, membacakan doa, dan seketika mereka kembali ke alam nyata.

Keduanya berhasil selamat. Namun, tragedi ini meninggalkan bekas yang mendalam. Salah satu anak mengalami cacat fisik permanen, sementara Opik bisu selama delapan tahun. Berkat perawatan rutin dari Mas Rully, Opik akhirnya bisa kembali bicara.

Rambut Ummu Sibyan yang tersangkut di jala pusaka masih disimpan oleh Mas Rully hingga kini. Rambut itu dipercaya sebagai bukti nyata kejadian tersebut dan berfungsi sebagai penangkal gangguan dari makhluk sejenis.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi seluruh warga desa untuk tidak membiarkan anak-anak berada di luar rumah saat magrib tiba. Sebab, menurut keyakinan setempat, saat itulah batas antara dunia manusia dan dunia gaib menipis, memberi kesempatan bagi makhluk halus untuk mengambil apa yang mereka inginkan.

Catatan redaksi: Cerita ini disadur dari kisah nyata yang diunggah di kanal YouTube Malam Mencekam. Nama, lokasi, dan detail lain mungkin telah diubah untuk kepentingan narasi. Konten ini bertujuan sebagai hiburan dan tidak menganjurkan praktik spiritual yang dijelaskan di dalamnya.