Tips Memilih Beras Asli Berdasarkan Tekstur dan Warna agar Tidak Tertipu

Manfaat Beras Basmati Bagi Kesehatan
Sumber :
  • freepik.com

OlretBeras menjadi bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat memilih beras yang benar-benar asli dan berkualitas itu nggak bisa asal. Banyak orang tergiur beli beras yang tampak putih bersih dan kinclong, padahal belum tentu aman dikonsumsi. Beberapa di antaranya bahkan telah dicampur pemutih, pewangi, atau bahan kimia lain yang bisa berbahaya bagi tubuh.

Sebelum kamu salah pilih, yuk kenali cara membedakan beras asli lewat dua indikator utama yang mudah diamati, yaitu tekstur dan warna. Cukup dengan mata dan jari, kamu bisa jadi pembeli yang lebih cermat.

 

Warna beras yang terlalu putih bukan jaminan kualitas

Saat melihat beras di etalase, kamu mungkin langsung tertarik dengan warna putih cerahnya. Tapi justru, warna yang terlalu putih mengkilap bisa jadi tanda beras telah dicampur bahan pemutih. Warna alami beras asli umumnya tidak seputih itu. Biasanya lebih ke putih gading, krem pucat, atau bahkan sedikit kekuningan tergantung jenisnya.

Beras yang warnanya sedikit buram, tidak seragam, dan tidak terlalu mencolok justru lebih aman karena belum melalui banyak proses pemutihan. Jadi, daripada memilih yang paling putih, lebih baik pilih yang warnanya tampak natural.

 

Tekstur beras bisa jadi sinyal penting

Coba ambil sedikit beras dan rasakan dengan jari. Beras asli biasanya terasa keras, kering, dan tidak mudah hancur. Kalau kamu menemukan beras yang terasa lembek, terlalu halus, atau malah seperti dilapisi lapisan licin, bisa jadi itu beras campuran atau telah dipoles dengan bahan kimia.

Hindari juga beras yang terasa sedikit lengket di tangan, karena itu bisa jadi tanda adanya zat tambahan seperti lilin atau pelapis sintetis. Ingat, beras asli tidak perlu tampil sempurna, yang penting sehat dan aman untuk dikonsumsi.

 

Aroma beras yang alami terasa lembut dan ringan

Saat kamu mencium aroma beras, beras asli biasanya punya bau khas yang ringan, sedikit mirip dedak atau gabah. Tapi kalau aromanya terlalu wangi seperti pewangi buatan, atau justru bau apek seperti lembap atau busuk, sebaiknya dihindari.