Cek Fakta : Jeritan Hati Siswi MAN 1 Gorontalo yang Viral : Jangan Kalian Nilai Hanya Dengan 5 Menit
- istimewa
Olret – Seorang siswi MAN 1 Gorontalo masih menjadi perbincangan hangat warganet. Setelah video tak senonoh viral di media sosial dan mendapatkan perhatian publik.
Pelaku yang merupakan seorang guru telah di ringkus pihak berwajib dan menjadi tahanan. Namun setelah banyak warganet yang menghujat di media sosial dengan berbagai perkataan yang tak pantas.
Kini beredar dan ramai diperbincangkan sebuah tulisan yang mengatasnamakan PTT. Bahkan tulisan mendalam yang menjelaskan kronologi kejadian sehingga dia berakhir menjadi budak seks ditulis dengan apik.
Dalam satu tulisannya, dia pun menyebutkan bahwa dia memohon supaya jangan hanya menilainya dari 5 menit saja. Dalam tulisan tersebut pun dijelaskan bahwa dia sudah melewatinya bertahun dengan sengsara.
“Dan saya mohon jangan kalian nilai hanya dengan 5 menit kalian menilai saya menikmati atau sebagainya. Karena banyak hari sampai bertahun yang saya lewati dengan sengsara. Untuk dosa jariyah saya sudah siap untuk menanggung karena hanya Allah yang tahu bagaimana keadaan saya saat itu”
Berikut ini curhatan selengkapnya yang beredar di media sosial.
Siswa MAN 1 Gorontola
- twitter (x)
Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya. Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut. Semua berawal saat saya masuk di MAN 1 Gorontalo.
Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video video yang beredar dengan seorang tiktoker saat wawancara saya. Dari awal masuk sekolah saya sudah meyakinkan diri saya untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi karena memang untuk hidup sudah tidak ada dari orang tua. Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat.
Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. Dengan ucapan ucapan tidak pantas dari Guru (DH). Saat itu saya tidak terlalu menanggapi dengan serius. Namun lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya.
Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak juga terkadang memberikan untuk kehidupan. Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah saat saya mulai di peluk, disentuh bagian vital dan lain.