4 Alasan Dakwah Lewat Teladan Lebih Mengena Daripada Dakwah Lewat Ucapan

Mendakwah
Sumber :
  • google image

3. Dakwah Teladan Menghilangkan Kesan Menggurui Atau Menghakimi 

Meski sebenarnya kamu bermaksud baik dengan mendakwahkan/memberi nasehat atau mengingatkan seseorang. Bisa jadi, orang tersebut tidak bisa menangkap maksud baikmu. Dia justru merasa sedang kamu gurui/pojokkan/hakimi. Sehingga bukannya menjadi lebih baik. Tapi justru menjauhi atau membenci dirimu. 

Karena itu, dakwah secara teladan lebih bisa diterima bahkan ditiru. Sebab pengikutnya tidak terkesan dihakimi, dituntut atau digurui. Mereka pun merasa lebih nyaman menjalaninya. 

4. Dakwah Teladan Bisa Diterapkan Pada Siapa Saja 

Misalnya saja kamu ingin mendakwahi orang-orang yang lebih tua atau kamu hormati. Jika menyampaikan secara langsung. Hal itu mungkin dianggap kurang beradab. Selain itu belum tentu berhasil mengena di hati mereka. 

Berbeda jika kamu berdakwah dengan teladan. InsyaAllah saat melihatmu berbuat baik, mereka akan tergerak untuk melakukan hal yang sama. 

Jadi mulai sekarang lebih banyaklah berdakwah dengan teladan. Jadilah uswatun hasanah untuk orang-orang disekitarmu. 

Dakwahi suami dengan menjadi istri yang baik, tanpa harus jadi seorang ustadzah di rumah. Dakwahi orang tua dengan menjadi anak teladan, tanpa harus jadi seorang penceramah di hadapan ayah atau bunda.

Dakwahi masyarakat dengan akhlak dan tingkah laku yang baik, Insya-Allah akan lebih mengena dan ajakan lainnya akan mudah diterima.