6 Alasan Suami Dilarang Membentak dan Menyakiti Istri Dalam Islam

Saat kamu membentak istrimu di hadapan anak-anakmu. Kamu tidak hanya sekedar mengajari mereka hal buruk. Kamu juga telah menanamkan rasa sakit yang sangat mungkin mempengaruhi perkembangan psikologis anak-anakmu di masa depan.

4. Istrimu Adalah Tanggung Jawabmu Sepenuhnya Dan Pengorbanannya Padamu Sangatlah Luar Biasa.

Sebelum kamu membentak maupun menyakiti istrimu, cobalah ingat bahwa dia adalah perempuan yang sangat berjasa dalam hidupmu selain kedua orang tuamu. Dia yang rela meninggalkan segala kenyamanan dalam rumahnya untuk hidup denganmu.

Menerima kamu apa adanya. Merusak tubuhnya untuk melahirkan anak-anakmu. Terkadang membantumu dalam mencari nafkah. Melayanimu sepenuh hati dan menjadi pakaian yang menutupi segala permasalahan rumah tangga bersamamu.

Begitu banyak pengorbanannya, yang tidak mungkin kamu balas, meski dengan bekerja keras seumur hidupmu. Ingatlah! Ketika kamu mengucap ijab Kabul di hadapan kedua orang tuanya, sepenuhnya dia akan menjadi tanggung jawabmu. Dan memang sudah menjadi tugasmu untuk membahagiakannya.

5. Wanita Itu Tercipta Dari Tulang Rusuk Yang Bengkok. Jangan Membentak Atau Memanjakan Dirinya.

Ketika istrimu membuatmu marah. Maka bersabarlah dalam menghadapinya. Wanita memang diciptakan dengan emosi yang lebih labil daripada pria. Selain itu, wanita juga diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.

Saat kamu terlalu memaksa meluruskannya, maka dia akan patah dan terluka. Namun, jika terlalu membiarkan dan memanjakannya, dia bisa tersesat dan seenaknya.

Oleh sebab itu, bimbinglah istrimu dengan baik dan dengan cara yang baik pula. sebab, jika kamu berperilaku kasar dan suka membentak. Itu bisa menjadi penyebab perpisahan, yang akan kamu sesali sendiri.

6. Perempuan Itu Makhluk Yang Kuat. Namun Sekali Bentakan Dan Amarahmu Bisa Membuatnya Lemah.

Lihatlah istrimu dengan seksama. Sesekali tataplah wajahnya yang begitu lelah ketika sedang tertidur. Bagaimana dia menyelesaikan semua pekerjaan dalam satu waktu. Mengurus rumah, anak dan dirimu dengan sebaik mungkin.

Tidak pernah mengeluh walau selelah apapun pekerjaannya. Bahkan, ketika dia lupa mengurus dirinya sendiri. Dia tetap tegar dan kuat menjalani segala aktivitas. Dia sebenarnya tidak butuh bantuanmu. Namun, dia sangat berharap kamu mau memberikan bantuan dan perhatian tanpa diminta terlebih dahulu.