Aku Kembali Menemukannya di Media Sosial

Ilustrasi pasangan suami istri yang harmonis
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@thirdman

Olret – Aku kembali menemukannya di sosial media. Seperti yang sudah-sudah, seolah tak bersahabat dengan kamera ponsel pintar manapun, ia tak pandai melengkungkan bibir. Baiklah, ada baiknya, siapapun tolong ajari ia mengembangkan senyum.

Sejenak, aku berpikir, mungkin ia sedang memikul beban yang berat? Atau, ia hanya terlalu malas berurusan dengan segerombolan wanita cerewet?

Entahlah.

Aku tidak tau, yang aku tau, ia terlalu masa bodoh dengan segala atribut sosial media. Hal yang kadang menyusahkanku kala itu. Meski aku masih mudah menemukan namanya melalui mesin pencari. Namun, tetap saja, ia terlalu berbeda.

Melihatnya baik-baik saja dan semakin baik membuatku baik. Baik karena keikhlasan. Baik karena merasa bebas. Baik karena melepas. Dan baik-baik lainnya yang hanya aku dan ia yang tau.

Ia orang baik, tentu saja. Walau temperamennya terkadang membuatku kerdil. Namun, aku tau ia begitu baik hingga membuatku berada di titik ini. Dan untuk hari yang tenang karena aku kembali melihatmu di layar gawai, terima kasih.

Terima kasih karena telah mengajarkan.

Kalimat Tanya yang Dulu Disuarakan Kepalaku Kini Disuarakan Lagi

Tahun itu memoriku hanya berisi hal-hal sendu yang tak berhasil kulupakan. Aku benar-benar ingat, pagi itu aku terduduk di sebuah halte. Tidak sendiri, tentu saja. Namun, aku benar-benar merasa sepi. Tatapku jatuh pada sepatu merah muda yang membungkus kaki.

Dalam diam aku bertanya, "Sampai kapan? Siapakah dia? Bisakah kita bertemu?"

Lalu bus pun datang dan melarikanku ke tempat belajar. Kepalaku tersandar pada jendela. Beruntung, kursi di sampingku kosong. Aku tidak perlu repot-repot bercakap di saat isi kepalaku pun sedang bercakap. Benar-benar penuh.

Aku pun terpejam. Dan saat ini pun sama. Kalimat tanya yang dulu disuarakan kepalaku kini disuarakan kembali.