Kita Akan Dipersatukan Dalam Ikatan Suci Bila Allah Merestui

Amalan mendapatkan jodoh
Sumber :
  • instagram

Ummu Sulaim. Ia bernama lengkap Ruimasha’ Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Hiram bin Jundab bin ‘Amir bin Ghanam bin ‘Adie bin an-Najaar al-Anshariyah al-Khazrajiyah.

Ummu Sulaim adalah ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama. Selain itu, Ummu Sulaim adalah salah seorang wanita muslimah yang dikabarkan masuk surga oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari kalangan Anshar yang telah teruji keimanannya dan konsistensinya di dalam Islam.

Dengan penuh keyakinan, Ummu Sulaim tanpa ragu meninggalkan kebiasaan orang jahiliyah dari menyembah berhala. Tak mudah bagi Ummu Sulaim untuk memeluk Islam, agama yang paling benar dan diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.

Untuk memeluk agama Islam, ini tentu bukan suatu hal yang mudah bagi Ummu Sulaim. Ia harus berjuang keras dalam meyakinkan kerabat juga keluarga yang menentangnya.

Bahkan untuk meyakinkan suaminya sendiri yakni Maalik Ibnu Nadhar. Sang suami merupakan orang pertama yang menentang keputusan Ummu Sulaim. Saat itu Maalik Ibnu Nadhar sangat marah kepada Ummu Sulaim. "Apakah engkau telah musyrik?" tanya Maalik kepada istrinya. Dengan penuh keyakinan dan ketegasan Ummu Sulaim pun menjawab,

"Aku tidak musyrik tetapi aku telah beriman."

Meski ditentang oleh suaminya, Ummu Sulaim tetap meyakini keimanannya hingga pada suatu ketika suaminya meninggal di sebuah perjalanan. Kemudian ia berjanji pada dirinya sendiri untuk merawat Anas, anaknya, dengan sungguh-sungguh dan tidak akan menikah hingga Anas dewasa.

Kebaikan Ummu Sulaim diungkapkan Anas bin Maalik pada sebuah majelis, “Semoga Allah membalas jasa baik ibuku yang telah berbuat baik padaku dan telah menjagaku dengan baik.”

Ummu Sulain menyerahkan si jantung hatinya, Anas, sebagai pelayan di sisi seorang pengajar manusia dengan segala kebaikan, yakni Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah menyambutnya hingga sejuklah kedua mata Ummu Sulaim.

Sejak itu, banyak orang yang memperbincangkan Anas bin Malik dan ibunya dengan penuh kekaguman dan penghormatan. Kemuliaan dan kebaikan Ummu Sulaim terdengar di telinga Abu Thalhah, seorang hartawan di zaman itu.