Vino G. Bastian Membongkar Tiga Pilihan Hidup Usia 20-an yang Akan Menyelamatkan Anda di Usia 40-an

Vino G. Bastian
Sumber :
  • Youtube suara berkelas

Olret – Dalam dunia gemerlap perfilman, nama Vino G. Bastian adalah jaminan mutu.

Namun, di balik karier cemerlang yang telah menghasilkan puluhan film, ia menyimpan kisah tentang kegamangan anak muda di usia 20-an—sebuah fase yang ternyata menjadi fondasi kokoh bagi dirinya di usia matang.

Dalam sebuah wawancara mendalam, Vino G. Bastian di akun Youtube Suara Berkelas memaparkan filosofi hidup yang ia pegang teguh. Aktor yang awalnya dipersiapkan untuk menjadi insinyur teknik kimia ini, kini berbagi resep rahasia agar pilihan hidup yang Anda ambil hari ini tidak akan pernah Anda sesali di masa depan.

Jebakan "Salah Jurusan" dan Kekuatan Pola Pikir Logis

Banyak anak muda merasa terjebak dalam dilema "salah jurusan." Vino sendiri mengalaminya. Ayahnya, penulis legendaris Bastian Tito, mengarahkannya untuk lulusan Teknik Kimia, padahal hatinya terpaut pada seni. Namun, alih-alih menyesal, Vino justru menemukan titik balik yang genius:

"Ilmu tidak ada yang sia-sia, kita mau belajar apapun itu tidak pernah sia-sia," tegas Vino.

Latar belakangnya di ilmu pasti justru membentuk cara berpikirnya yang logis dan analitis dalam membedah skenario. Hal ini membuktikan bahwa Tuhan selalu connecting the dots looking backward—semua pengalaman, termasuk yang terasa salah, akan saling terhubung menjadi kekuatan unik di masa depan.

Tiga Pilar Wasiat Orang Tua untuk Usia 20-an

Menurut Vino, kunci agar tidak menyesal di usia 40-an terletak pada implementasi tiga pilar yang selalu diulang oleh orang tuanya, dan kini ia buktikan keampuhannya:

1. Bangun Networking Seluas-luasnya, Tanpa Memandang Kelas

Vino menegaskan bahwa pertemanan sejati tidak pernah melihat "kelas" atau gengsi. Jika Anda harus menaikkan level diri hanya untuk diterima, maka itu bukanlah pertemanan yang baik. Networking yang luas akan menjadi benteng dan pembuka pintu rezeki karena:

"Kadang-kadang bukan masalah skill, tapi masalah kepercayaan. Kalau lu percaya, nanti skill lo gua ajarin," ungkapnya.

2. Kejar Ilmu dan Skill Sampai Melampaui Batas (Break Your Limit)

Mencari ilmu harus dilakukan tanpa henti. Tidak masalah jika Anda merasa kurang dari orang lain, yang terpenting adalah jangan pernah meng-underestimate diri sendiri. Skill yang diasah terus-menerus akan memperluas "zona nyaman" Anda.