Dampak Psikologis Bullying bagi Mahasiswa, Sering Diremehkan Karena Nggak Kelihatan Bentuk Sakitnya

bullying
Sumber :
  • pinterest

4. Prestasi Akademik Ikut Menurun

Ketika pikiran dipenuhi ketakutan dan kecemasan, sulit bagi siapa pun untuk fokus belajar. Banyak korban bullying yang akhirnya kehilangan motivasi, sering absen, dan enggan tampil di kelas.

Tak jarang, mereka memilih menjauh dari aktivitas kampus demi “selamat” dari perundungan. Sayangnya, hal ini justru bisa membuat prestasi akademik menurun dan peluang berkembang ikut hilang.

5. Trauma yang Bisa Terbawa Seumur Hidup

Efek bullying tidak berhenti saat kuliah selesai. Banyak korban yang membawa luka psikologis itu hingga dewasa menjadi pribadi yang sulit percaya pada orang lain, mudah cemas di lingkungan sosial, atau takut menghadapi kritik.

Beberapa bahkan mengalami gejala post-traumatic stress disorder (PTSD), seperti mimpi buruk, kilas balik kejadian, atau rasa takut berlebihan terhadap situasi tertentu. Luka ini nyata, meski tidak selalu tampak di permukaan.

Bullying bukan sekadar “candaan anak muda” atau “tradisi senioritas.” Ini adalah bentuk kekerasan yang bisa meninggalkan trauma jangka panjang. Karena itu, sudah saatnya kampus berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman, suportif, dan bebas intimidasi.

Mahasiswa juga perlu saling peduli, tidak diam saat melihat perundungan, dan berani mencari bantuan ketika menjadi korban. Dukungan dari teman, dosen, hingga layanan konseling kampus bisa menjadi penyelamat.

Ingat, tidak ada alasan yang membenarkan bullying. Setiap mahasiswa berhak merasa aman, dihargai, dan tumbuh dalam lingkungan yang sehat. Karena dari sanalah lahir generasi yang benar-benar kuat, bukan karena menindas, tapi karena saling mendukung.