Burn Out Karena Kerjaan? Stop Dulu, Yuk! Ini yang Bisa Kamu Lakukan
- freepik.com
Olret – Bangun pagi sudah terasa berat, otak seperti tak menyala, dan pekerjaan terasa makin menumpuk. Hari-hari dijalani tanpa semangat, hanya bergerak karena harus. Jika kondisi ini terus terjadi, bisa jadi kamu sedang mengalami burn out.
Burn out bukan sekadar rasa lelah. WHO mengakui burn out sebagai sindrom akibat stres berkepanjangan di tempat kerja yang tidak berhasil diatasi. Gejalanya meliputi kelelahan emosional, rasa sinis terhadap pekerjaan, serta penurunan performa dan motivasi.
Kenapa Burn Out Bisa Terjadi?
Menurut Maslach dan Leiter dalam jurnal Occupational Health Psychology (2016), burn out muncul karena ketidakseimbangan antara tuntutan kerja dan kapasitas individu. Faktor-faktor seperti beban kerja berlebih, kurangnya kontrol, minimnya apresiasi, serta lingkungan kerja yang tidak mendukung menjadi penyebab utama.
Kondisi ini makin rentan dialami generasi usia kerja 25–35 tahun. Studi dari Journal of Applied Psychology (2020) menunjukkan bahwa kelompok usia ini kerap terjebak dalam budaya “selalu sibuk” dan tekanan untuk produktif tanpa henti. Kombinasi antara ekspektasi tinggi, realita kerja yang tidak ideal, dan minimnya waktu istirahat membuat burn out menjadi hal yang umum, meski sering tidak disadari.