Sejak Hari Itu, Aku Memilih Untuk Baik-Baik Saja Tanpamu

Berjuangmu Tak Pernah Sendirian
Sumber :
  • tiktok

Olret – Aku tak percaya mataku mengeja lagi namamu di layar ponselku. Ini terlalu pagi bahkan. Atau mungkin aku masih bermimpi, dan membaca namamu sepagi ini akan terlupa saat aku membuka mata. Sayangnya ternyata tidak. Dering ponselku benar adanya, pun dengan namamu yang tertera di layar setelahnya.

"Apa kabar?" Katamu dalam pesan. Kau tahu, sejak hari dimana kau memilih untuk pergi dari kehidupanku, aku yakin setelahnya akan baik-baik saja. Sangat baik malah.

Tapi ternyata, menjadi keadaan baik-baik saja tak begitu mudah. Ada luka yang menggerogotiku setiap waktunya. Ada senyum palsu yang terus ku ukir di hadapan mereka. Ada banyak tetes air mata yang ku tumpahkan setiap malamnya.

Cerita bersamamu seperti lagu kesukaanku yang tanpa sengaja selalu berputar di kepala. Ia menjelma menjadi cerita yang terus ku ingat tanpa ku minta. Apa kau kira aku tak kesusahan karenanya? Ia merenggut fokusku, membuat kepalaku harus bekerja ekstra setiap harinya.

Sejak hari itu, kau memilih untuk meninggalkanku, aku selalu berpikir mungkin aku yang salah. Aku yang tak mengertimu, aku yang tak memperhatikanmu, aku yang tak menuruti maumu.

Atau bahkan sebenarnya segala yang ku lakukan untukmu sekian lama ini tak pernah cukup bagimu. Dan kesimpulan terbesarku mungkin kau tak pernah bahagia bersamaku. Entahlah, aku tak tahu alasan sebenarnya mengapa hari itu terjadi terhadap kita.

Kau terlihat bahagia setelah berkata kita berpisah saja. Senyummu masih sesumringah biasanya. Matamu berpendar laksana ada cahaya. Ku pikir memang itu yang kau inginkan sejak lama.

Walaupun hatiku kembali remuk redam, kakiku melemah, bahkan aku tak mampu menopang diriku sendiri, aku melepaskanmu pergi. Dengan sangat berat hati. Lagi pula, aku tahu, menahanmu akan menjadi hal yang percuma. Kau menginginkan pergi. Dan setiap kali kau berkeinginan bulat, aku tahu aku tak mampu mengubahnya sedikit saja. Jadi, ku lepaskan genggamanmu malam itu. Genggaman kita untuk yang terakhir kalinya.

Terima kasih karena telah hadir, tapi kini kita telah berakhir. Jangan lagi kau hadir dalam hidupku, bahkan walau itu hanya sebaris pesan