Pada Akhirnya Kita Hanya Dipertemukan dalam Sebuah Kenangan
- freepik.com/lifestylememory
Olret – Menelusuri sunyinya malam dalam keresahan hati yang begitu mendalam, Pikiranku terbang melayang mengapai nostalgia yang telah lama pergi dari peredaran bumi. Entah kenapa malam itu hatiku begitu merindu, begitu merasa apa yang pernah terasa tentang seseorang yang pernah hadir dalam bait waktuku.
Apakah Aku merindukannya kembali?, Apakah dia meridukanku juga, atau sekedar pikiran isengku saja terlintas dalam sendunya waktu tanpa hadirnya kamu lagi disekitarku.
Aku memandangi langit malam itu, seakan aku merasa jika aku berada dalam sebuah bahagia yang pernah aku jalani bersamamu. Ku tertawa sendiri seperti orang gila, atau gila beneran? Entahlah, yang jelas malam itu aku hampir lepas landas pergi menemui dirimu yang kini terbaring indah di sisi-NYA.
Tahukah engkau, Jika setiap waktu, aku selalu merindukanmu dan terkadang tak terasa aku menjadi manusia yang begitu cenggeng ketika teringat jika kau hanyalah sebuah kenangan yang punya saat ini. Tak percaya jika itu begitu cepat berlalu dan sampai saat ini, aku masih saja terbelenggu dalam kasih sayang yang pernah aku dapatkan darimu.
Bahkan saat kau pergi meninggalkan waktu itu, aku yang belum mampu lepas dari kata cinta yang selalu kau ucapkan kepadaku, kau tetap saja tak bisa mendengarku, kau tetap saja pergi tanpa berkata jika aku tak bisa mengayuh sampan waktu sendirian tanpa adanya kamu.
Tahukah Engkau, Aku pernah berkata kepada Tuhan Jika itu tak adil bagiku, tak percaya kepada takdir jika kamu harus meninggalkan aku sendirian begitu cepat, tanpa beritahu juga kenapa kau harus pergi. Pada hari itu, aku berkata kepadamu, aku memanggil namamu, namun kau begitu dingin, kau diam tanpa sepatah katapun keluar dari mulutmu.
Kau diam membisu, kau terbaring kaku dengan senyum tipis seperti senyum yang sering kau berikan untukku. Saat itu, bahkan aku sempat berteriak lantang, membuat penghuni rumah dan dunia mendengar celoteh geramku tentang kehilangan yang kau tancapkan dalam hatiku.
Aku berteriak agar kau dapat mendengarku, tapi panggilanmu tak kunjung ku dengar. Aku berteriak agar kau melihatku, tapi kau tak menoleh. Aku berteriak agar kau paham, namun kau tak hanya diam.