Mengapa Serangan Jantung Lebih Berbahaya Jika Terjadi di Siang Hari?
- Gemini Ai
Olret – Perbedaan hasil serangan jantung siang dan malam mungkin menjadi kunci dalam pengobatannya.
Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah Journal of Experimental Medicine menemukan faktor yang mungkin berperan penting mengapa serangan jantung siang hari sering menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada jaringan otot jantung dibandingkan serangan jantung malam hari.
Menurut Live Science, perbedaan hasil serangan jantung (infark miokard) antara siang dan malam telah diamati oleh dokter selama beberapa dekade.
Ada banyak teori, dengan beberapa penelitian menunjukkan fluktuasi harian hormon stres dan tekanan darah sebagai penyebab potensial. Namun, peran sistem kekebalan tubuh masih belum jelas.
Kini, penelitian yang dipimpin oleh ahli imunologi Andrés Hidalgo dari Universitas Yale (AS) telah mengidentifikasi faktor kunci: Jenis sel imun yang disebut neutrofil lebih agresif di siang hari.
Temuan ini berasal dari analisis rinci catatan klinis lebih dari 2.000 pasien infark miokard. Catatan ini menunjukkan bahwa pasien yang dirawat pada siang hari memiliki jumlah neutrofil yang lebih tinggi dan kerusakan miokard yang lebih parah.
Namun, menargetkan neutrofil tidak akan aman, karena neutrofil tetap merupakan mekanisme pertahanan penting bagi tubuh.
Eksperimen selanjutnya pada tikus memverifikasi hal ini: Para peneliti mencoba menonaktifkan gen yang secara genetik mengontrol ritme sirkadian tubuh.
Seperti yang diharapkan, ritme ini menghilang, dan kerusakan jantung secara keseluruhan berkurang pada tikus hasil rekayasa genetika ini.
Hal ini mengurangi keparahan serangan jantung tanpa membahayakan neutrofil.
Penemuan ini menawarkan harapan untuk jenis imunoterapi baru yang dapat mengurangi kerusakan akibat stroke atau serangan jantung tanpa melemahkan pertahanan alami tubuh.