5 Risiko Kesehatan karena Kekurangan Vitamin D

Tingkatkan asupan vitamin D
Sumber :
  • freepik.com

OlretVitamin D sering dijuluki sebagai “vitamin sinar matahari” karena tubuh bisa memproduksinya sendiri saat kulit terpapar sinar matahari.

Meski terdengar sederhana, nyatanya banyak orang yang masih kekurangan vitamin ini, terutama mereka yang jarang keluar rumah atau terlalu sering memakai sunscreen tebal. Padahal, vitamin D punya peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, otot, hingga sistem imun.

Kalau tubuh kekurangan vitamin D dalam jangka panjang, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa muncul. Yuk, simak lima di antaranya!

1. Tulang rapuh dan mudah patah

Salah satu fungsi utama vitamin D adalah membantu penyerapan kalsium. Tanpa vitamin D yang cukup, kalsium dari makanan tidak bisa diserap maksimal. Akibatnya, tulang jadi rapuh dan lebih mudah mengalami pengeroposan.

Pada anak-anak, kekurangan vitamin D bisa memicu rakhitis, yaitu kondisi tulang yang lemah dan bengkok. Sementara pada orang dewasa, risikonya adalah osteoporosis yang membuat tulang gampang patah.

2. Otot lemah dan cepat lelah

Kekurangan vitamin D tidak hanya berdampak pada tulang, tapi juga pada otot. Banyak penelitian menyebutkan bahwa kadar vitamin D yang rendah bisa menyebabkan kelemahan otot, bahkan meningkatkan risiko jatuh pada orang lanjut usia.

Selain itu, orang yang kekurangan vitamin D sering merasa tubuh cepat lelah meski tidak melakukan aktivitas berat. Hal ini terjadi karena otot tidak mendapat dukungan optimal dari vitamin tersebut.

3. Sistem kekebalan tubuh menurun

Vitamin D berperan penting dalam mendukung sistem imun. Kalau tubuh kekurangan vitamin ini, pertahanan terhadap infeksi jadi menurun.

Tidak heran, orang dengan kadar vitamin D rendah lebih rentan terkena flu, pilek, atau bahkan infeksi saluran pernapasan lain. Beberapa studi juga mengaitkan kekurangan vitamin D dengan meningkatnya risiko penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis atau rheumatoid arthritis.

4. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Banyak penelitian modern menemukan kaitan antara rendahnya kadar vitamin D dengan penyakit kardiovaskular.

Kekurangan vitamin D bisa meningkatkan tekanan darah, memperburuk peradangan, dan berkontribusi terhadap penyumbatan pembuluh darah. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung maupun stroke. Jadi, menjaga asupan vitamin D juga berarti melindungi kesehatan jantung.

5. Perubahan suasana hati dan risiko depresi

Vitamin D ternyata juga memengaruhi kesehatan mental. Ada hubungan antara kadar vitamin D rendah dengan perubahan suasana hati, bahkan depresi.

Vitamin ini berperan dalam produksi serotonin, hormon yang memengaruhi rasa bahagia dan stabilitas emosi. Tidak heran, banyak orang merasa lebih ceria setelah berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Kekurangan vitamin D dalam jangka panjang bisa membuat mood tidak stabil hingga meningkatkan risiko gangguan mental tertentu.

Kekurangan vitamin D bukan masalah sepele. Risiko yang ditimbulkan tidak hanya soal tulang, tapi juga menyangkut otot, daya tahan tubuh, jantung, hingga kesehatan mental. Untuk mencegahnya, pastikan tubuh mendapat cukup vitamin D dari paparan sinar matahari pagi, makanan seperti ikan berlemak, telur, atau susu fortifikasi, dan bila perlu suplemen sesuai anjuran dokter.

Ingat, menjaga kadar vitamin D tetap optimal adalah investasi kesehatan jangka panjang yang sering disepelekan banyak orang.