Macam-Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya, Jangan Anggap Remeh
- shutterstock
Olret – Sakit kepala sering jadi keluhan yang dianggap biasa. Banyak orang langsung buru-buru minum obat atau memilih tidur untuk meredakannya. Tapi tahu nggak sih, sakit kepala itu nggak cuma satu jenis? Setiap jenis punya gejala dan penyebab yang berbeda, dan tentu saja cara mengatasinya juga beda.
Kalau kamu sering merasa pusing, cenat-cenut, atau kepala terasa berat, penting banget buat tahu jenis sakit kepala apa yang kamu alami. Biar nggak salah penanganan dan lebih peka terhadap sinyal tubuh. Yuk, kenali macam-macam sakit kepala berikut ini!
Tension Headache
Jenis yang satu ini paling sering terjadi. Rasanya seperti ada tali karet yang melingkari kepala, mulai dari dahi, pelipis, sampai ke tengkuk. Biasanya nyerinya bersifat ringan sampai sedang, tapi bikin nggak nyaman banget buat beraktivitas.
Pemicunya bisa karena stres, kurang tidur, kelelahan, atau duduk terlalu lama dengan postur tubuh yang salah. Misalnya nunduk terus sambil kerja atau mantengin gadget seharian.
Untuk meredakannya, kamu bisa istirahat sejenak, tarik napas dalam-dalam, atau pijat ringan di leher dan bahu. Kalau bisa, hindari situasi yang bikin stres berlarut-larut.
Migrain
Kalau kamu merasa nyeri kepala yang berdenyut di satu sisi, bisa jadi itu migrain. Kadang datang bareng mual, muntah, dan sangat sensitif terhadap cahaya atau suara. Ada juga yang mengalami gangguan visual sebelum migrain menyerang, seperti melihat kilatan cahaya atau bentuk-bentuk aneh.
Migrain bisa dipicu oleh hormon, pola makan, kurang tidur, stres, sampai konsumsi makanan tertentu seperti cokelat, keju, atau makanan tinggi MSG.
Cara terbaik mengatasinya adalah dengan beristirahat di ruangan gelap dan tenang. Kompres dingin di kepala juga bisa bantu. Tapi kalau migrain sering kambuh, jangan ragu konsultasi ke dokter karena bisa butuh obat khusus.
Cluster Headache
Jenis ini tergolong langka tapi sangat menyiksa. Rasa sakitnya tajam dan menusuk, biasanya muncul di sekitar satu mata dan bisa menjalar ke wajah. Uniknya, sakit kepala ini bisa muncul berkali-kali dalam sehari selama beberapa minggu berturut-turut, lalu hilang dalam jangka waktu lama.
Penyebab pastinya belum diketahui, tapi diduga berkaitan dengan gangguan pada jam biologis tubuh. Cluster headache lebih sering terjadi pada pria, terutama yang punya kebiasaan merokok.
Karena intensitasnya tinggi, pengobatan biasanya nggak cukup dengan obat nyeri biasa. Terapi oksigen atau obat khusus dari dokter diperlukan untuk menangani jenis sakit kepala ini.
Sinus Headache
Kalau kamu merasa nyeri di sekitar mata, pipi, atau dahi, terutama saat flu atau pilek, bisa jadi itu sakit kepala akibat sinus. Biasanya disertai hidung tersumbat, demam ringan, dan tekanan di wajah.
Penyebabnya adalah peradangan pada sinus karena infeksi atau alergi. Saat rongga sinus tersumbat, tekanan di kepala meningkat dan menyebabkan nyeri.
Menghirup uap hangat, mandi air panas, atau menggunakan obat dekongestan bisa membantu melegakan sinus. Tapi kalau nyerinya nggak hilang juga, kamu perlu periksa ke dokter karena bisa jadi infeksi yang butuh antibiotik.
Sakit Kepala karena Tekanan Darah Tinggi
Kalau kamu sering merasa nyeri di belakang kepala atau tengkuk, apalagi saat bangun pagi, coba cek tekanan darah. Hipertensi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan sakit kepala karena pembuluh darah di otak mengalami tekanan berlebih.
Ini cukup serius, karena bisa jadi tanda awal stroke. Selain nyeri kepala, gejala lain yang mungkin muncul adalah pandangan kabur, mual, atau pusing berat.
Jangan anggap enteng. Jaga pola makan, kurangi garam, dan lakukan pengecekan tekanan darah secara berkala.
Sakit Kepala karena Dehidrasi
Tubuh yang kekurangan cairan akan mengurangi aliran oksigen ke otak, dan ini bisa memicu sakit kepala. Biasanya disertai mulut kering, kelelahan, dan jarang buang air kecil.
Solusinya sangat sederhana, yaitu minum air putih yang cukup sepanjang hari. Hindari terlalu banyak konsumsi kafein dan minuman manis yang justru bikin kamu makin dehidrasi.
Sakit kepala bukan cuma satu jenis, dan nggak semua bisa disamakan penanganannya. Dengan mengenali jenis dan penyebabnya, kamu bisa lebih peka terhadap kondisi tubuh sendiri dan tahu cara yang tepat untuk menghadapinya.
Daripada asal minum obat, lebih baik dengarkan tubuhmu dan perbaiki gaya hidup pelan-pelan. Karena kesehatan kepala bukan cuma soal fisik, tapi juga cara kita menjaga pikiran dan rutinitas sehari-hari.
Jangan tunggu sakit makin parah. Sayangi tubuhmu mulai dari sekarang.