Bahaya Memendam Amarah Yang Bisa Ganggu Kesehatan Tubuh dan Mental
- Freepik.com
Namun ketika amarah tidak dilepaskan atau dikelola, tubuh tetap berada dalam kondisi waspada. Akibatnya, sistem saraf menjadi tegang terus-menerus, dan ini sangat membebani organ vital seperti jantung, otak, dan sistem imun.
Studi dari Psychosomatic Medicine (2002) menemukan bahwa individu yang menekan kemarahan secara rutin memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung. Sementara itu, jurnal Behavioral Medicine (2013) mengaitkan perilaku menahan marah dengan peningkatan gejala depresi, kecemasan, dan insomnia.
Dampak Psikologis
Memendam amarah dapat menciptakan ketegangan psikologis yang terus menumpuk. Mungkin kamu tidak menyadari, tapi lama-kelamaan hal ini bisa membuatmu:
- Merasa sensitif dan mudah tersinggung
- Kesulitan mempercayai orang lain
- Merasa tidak dipahami, tidak dihargai
- Menjadi pasif-agresif dalam hubungan
Jika terus berlanjut, kondisi ini dapat berkembang menjadi burnout emosional atau bahkan gangguan depresi.