Suka Marah-Marah Terus? Ini Efeknya Bagi Tubuh dan Psikologis
- freepik.com
Selain itu, individu yang sering marah juga lebih rentan mengalami rasa bersalah, penyesalan, dan kesepian. Jika dibiarkan, ini bisa memicu gejala depresi atau kecemasan.
Dalam psikologi, kemarahan yang terus-menerus sering kali merupakan manifestasi dari emosi yang belum terselesaikan seperti luka batin, rasa tidak aman, atau stres berat yang terakumulasi.
5. Menyebabkan Gangguan Mental
Ketika marah menjadi respons utama terhadap segala hal, ini bisa berkembang menjadi gangguan psikologis. Beberapa di antaranya termasuk depresi, gangguan kecemasan, bahkan intermittent explosive disorder (IED), yaitu kondisi di mana seseorang mengalami ledakan emosi secara tiba-tiba dan tidak proporsional terhadap situasi.
American Psychological Association menyebutkan bahwa manajemen emosi yang buruk adalah salah satu faktor utama penyebab burnout, krisis identitas, dan konflik internal.
Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan?
Mengendalikan amarah bukan berarti menekannya hingga meledak di kemudian hari. Sebaliknya, kemarahan perlu diakui dan disalurkan dengan cara sehat.