Kenapa Bisa Mata Minus? Ini 5 Penyebab Utamanya yang Sering Diabaikan

Tanda harus ganti kacamata
Sumber :
  • https://www.freepik.com/

OlretMata minus atau miopia bukan cuma soal genetik atau “kutukan anak gadget”. Kondisi ini makin sering terjadi di usia produktif, bahkan banyak yang baru sadar setelah kesulitan melihat papan presentasi atau tulisan di kejauhan.

Faktanya, miopia terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depannya. Hasilnya? Objek jauh terlihat buram. Tapi, apa sih sebenarnya yang menyebabkan kondisi ini bisa terjadi? Yuk, kita bahas tuntas 5 penyebab utamanya dan mungkin salah satunya sangat dekat dengan rutinitasmu sekarang.

 

1. Faktor Genetik

Penyebab paling klasiknya adalah keturunan. Kalau salah satu atau kedua orang tua kamu punya mata minus, kemungkinan kamu mengalaminya juga jadi jauh lebih besar.

Menurut Journal of Clinical Medicine (2023), risiko anak terkena miopia meningkat dua kali lipat jika salah satu orang tua mengalaminya. Kalau dua-duanya minus, risikonya bisa sampai lima kali lipat. Ini karena bentuk bola mata dan struktur optik cenderung diturunkan secara genetik.

Namun tenang, punya riwayat keluarga bukan berarti “pasti” akan minus. Gaya hidup tetap memainkan peran penting.

 

2. Terlalu Sering Melakukan Aktivitas Jarak Dekat

Mata kita sebenarnya diciptakan untuk melihat jauh. Tapi kenyataannya? Kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk melihat dekat seperti laptop, HP, buku, dokumen, dan layar TV.

Aktivitas ini disebut near work, dan menurut Journal of Physics Conference Series (2021), intensitas dan durasi “kerja dekat” yang tinggi sangat berkorelasi dengan peningkatan risiko miopia. Saat kamu menatap objek dekat dalam waktu lama, otot mata bekerja ekstra dan lama-lama bisa menyebabkan perubahan bentuk bola mata.

 

3. Kurang Paparan Sinar Matahari

Ini salah satu penyebab yang sering disepelekan. Padahal, paparan sinar matahari alami terbukti membantu menjaga panjang bola mata tetap normal.

Penelitian dari Journal of Physiological Anthropology (2024) menunjukkan bahwa orang yang jarang beraktivitas di luar ruangan lebih rentan mengalami elongasi bola mata penyebab utama miopia. Cahaya alami merangsang pelepasan dopamin di retina, yang membantu menghambat pertumbuhan bola mata yang berlebihan.