6 Bahaya Dan Resiko Water Fasting (Puasa Air)

Resiko Water Fasting
Sumber :
  • freepik.com

5. Hipotensi Ortostatik

Jika Anda tiba-tiba mengalami penurunan tekanan darah saat berdiri dari kursi atau tempat tidur, hal ini disebut dengan hipotensi ortostatik dan bisa jadi merupakan akibat langsung dari dehidrasi akibat puasa air. Ini menyertai pusing dan kemungkinan besar pingsan.

6. Kelemahan

Dehidrasi, tingkat energi yang rendah, dan rasa lapar mungkin membuat Anda merasa lemas dan mengantuk sepanjang hari. Hal ini menghambat kehidupan sehari-hari.

Sebelum memulai puasa air, penting untuk mendiskusikan keamanan dan kesesuaian dengan ahli kesehatan.

Apakah Puasa Air Singkat Aman?

Resiko Water Fasting

Photo :
  • freepik.com

Puasa air adalah strategi singkat yang sebaiknya Anda coba dalam jangka waktu singkat, misalnya 1-3 hari, dan dapat diulang setiap 15 hari. Puasa jenis ini dapat meningkatkan kejernihan otak dan memberikan beberapa manfaat kesehatan melalui autophagy.

Autophagy, seperti yang kita ketahui, membantu membersihkan sel-sel yang rusak untuk membantu menumbuhkan sel-sel baru. Namun puasa air harus dilakukan dengan hati-hati, di bawah pengawasan, dan tidak terlalu sering, karena ini bukan pengobatan jangka panjang.

Apa Kesalahan Umum yang Dilakukan Orang Saat Puasa Air?

Manfaat Water Fasting

Photo :
  • freepik.com

Manfaat water fasting seperti penurunan berat badan bisa cepat sehingga terlihat menarik. Hal ini mungkin mendorong Anda untuk berpuasa air, yang sering kali menimbulkan bahaya kesehatan yang serius.

Berikut beberapa kesalahan umum yang mungkin Anda lakukan:

  1. Tidak mempersiapkan tubuh Anda untuk puasa air yang akan datang.
  2. Puasa air terlalu sering tanpa pengawasan medis.
  3. Perpanjang durasi puasa air untuk hasil yang lebih cepat.
  4. Mengabaikan sinyal pusing dan kelelahan saat puasa air.
  5. Manjakan diri dengan makan besar segera setelah puasa.

Ingatlah bahwa puasa air dapat melelahkan secara mental dan fisik. Sangat penting untuk melakukan pendekatan dengan hati-hati, mendidik diri sendiri, dan, jika diperlukan, mencari bantuan profesional.

Informasi yang terkandung dalam artikel ini hanya untuk tujuan pendidikan dan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat kesehatan atau medis.