Misteri 40 Hari Setelah Ayah Tiada: Sebuah Kisah Nyata Pesan dari Alam Batas
- Youtube
Puncak dari semua pengalaman ini terjadi pada malam hari ke-30. Dentuman kembali terdengar, diikuti suara ayahnya yang berbisik: "Des… kalau kamu ingin mencari di mana Tuhanmu berada, dan di mana orang yang paling kamu cintai… dia ada di hatimu yang paling dalam. Bicara di situ, maka kamu akan menemukannya."
Pesan itu menancap dalam. Bahwa doa adalah satu-satunya jembatan, dan Tuhan serta orang tercinta dapat ditemukan di ruang terdalam hati, bukan di alam nyata.
Perpisahan Abadi di Pintu Bercahaya
Pada hari ke-40, dentuman kali ini terasa lebih keras. Ayahnya muncul di samping kasur, mengenakan jubah putih, ditemani seorang pria asing. Saat Teh Desi mencoba mendekat, ayahnya berbalik dan berjalan menuju sebuah pintu bercahaya berbentuk huruf U yang pernah ia lihat saat mati suri.
Ayahnya masuk tanpa menoleh lagi. Pintu itu menolaknya. Akhirnya, Teh Desi sadar, ini adalah perpisahan terakhir. Mengingat pesan hari ke-30, ia berdoa dengan ikhlas, "Ya Allah, tempatkan ayahku di tempat terindah-Mu."
Dentuman terakhir terdengar. Teh Desi terbangun di kasur, bersimpuh—dan memegang kunci rumah. Itu adalah tanda perpisahan terakhir, bukti nyata bahwa ayahnya kini berada di tempatnya. Semua kejadian ini mengajarkan Teh Desi bahwa merelakan adalah jembatan terkuat antara dunia yang fana dan alam keabadian.