Sinopsis Film “Tinggal Meninggal”, Kala Tangis dan Tawa Menjadi Satu
- Instagram/tingning.official
Suatu hari, ayahnya meninggal. Gema kemudian mendapatkan perhatian yang tiba-tiba dari teman-teman satu kantornya. Terbiasa dicuekkan oleh sekitar dan apa-apa sendiri sejak kecil, membuat Gema merasa terkejut dan canggung saat diperhatikan sedemikian rupa. Gema pun mulai nyaman merasakan kehangatan yang tercipta dari perhatian kecil yang diberikan oleh teman-teman sekantornya.
Namun, rupanya kehangatan tersebut tidak bertahan lama. Kehidupan Gema pun kembali dingin seperti sedia kala. Gema mulai berpikir, “Siapa lagi yang harus meninggal agar aku ditemani?”
Gema juga mengarang cerita penuh kebohongan agar kembali mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya yang lama kelamaan menimbulkan kekacauan.
Melalui film yang memasang nama Dipa Andika Nurprasetyo dan Ernest Prakasa sebagai produser ini, penonton diajak untuk merenungi dan memahami kesepian yang dialami Gema. Tak hanya penuh jokes karyawan yang relate dengan kita semua, kisah Gema juga merupakan refleksi akan kehadiran dan perhatian kecil dari orang-orang di sekitar yang mungkin saja luput dari pandangan.
Tema kematian juga akan membawa kita ke dalam atmosfer unik yang tercipta dari kesedihan dan tawa yang bercampur jadi satu dalam film “Tinggal Meninggal”.