Sinopsis Film “Tinggal Meninggal”, Kala Tangis dan Tawa Menjadi Satu
- Instagram/tingning.official
Olret – Meski bulan Agustus ini film layar lebar didominasi oleh horor mencekam, namun rumah produksi Imajinari berani menyajikan sesuatu yang berbeda. Lewat film bertajuk “Tinggal Meninggal”, sutradara Kristo Immanuel menyuguhkan komedi fresh yang akan membuatmu tertawa, tapi juga relate karena mengalami ketakutan yang sama dengan yang dialami oleh tokoh utama.
Tayang pada 14 Agustus 2025, berikut alur cerita dan daftar pemain film “Tinggal Meninggal”:
Daftar Pemeran
Dikutip dari laman filmindonesia.or.id, berikut daftar pemain film “Tinggal Meninggal”.
- Omara Esteghlal: Sebagai Gema.
- Mawar Eva De Jongh: Sebagai Kerin.
- Mario Caesar: Sebagai Danu.
- Jared Ali: Gema kecil.
- Nirina Zubir: Ibu Gema,
- Gilbert Pattiruhu: Sebagai Ayah Gema.
- Ardit Erwandha: Sebagai Ilham.
- Muhammad Acho: Sebagai Cokro.
- Nada Novia: Sebagai Naya.
- Shindy Huang: Sebagai Adriana.
Sinopsis atau Alur Cerita
Bergenre dark comedy, “Tinggal Meninggal” menceritakan kisah karyawan bernama Gema yang kesehariannya selalu merasa canggung untuk berinteraksi dengan rekan satu kantornya. Ia pun terbiasa menyendiri dan terjebak dalam pemikirannya.
Suatu hari, ayahnya meninggal. Gema kemudian mendapatkan perhatian yang tiba-tiba dari teman-teman satu kantornya. Terbiasa dicuekkan oleh sekitar dan apa-apa sendiri sejak kecil, membuat Gema merasa terkejut dan canggung saat diperhatikan sedemikian rupa. Gema pun mulai nyaman merasakan kehangatan yang tercipta dari perhatian kecil yang diberikan oleh teman-teman sekantornya.
Namun, rupanya kehangatan tersebut tidak bertahan lama. Kehidupan Gema pun kembali dingin seperti sedia kala. Gema mulai berpikir, “Siapa lagi yang harus meninggal agar aku ditemani?”
Gema juga mengarang cerita penuh kebohongan agar kembali mendapatkan perhatian dari orang-orang di sekitarnya yang lama kelamaan menimbulkan kekacauan.
Melalui film yang memasang nama Dipa Andika Nurprasetyo dan Ernest Prakasa sebagai produser ini, penonton diajak untuk merenungi dan memahami kesepian yang dialami Gema. Tak hanya penuh jokes karyawan yang relate dengan kita semua, kisah Gema juga merupakan refleksi akan kehadiran dan perhatian kecil dari orang-orang di sekitar yang mungkin saja luput dari pandangan.
Tema kematian juga akan membawa kita ke dalam atmosfer unik yang tercipta dari kesedihan dan tawa yang bercampur jadi satu dalam film “Tinggal Meninggal”.