Catat! 9 Waktu Mustajab Untuk Berdoa Bagi Umat Muslim

5. Berdoa ketika turun hujan

Siapa yang tahu bahwa turunnya hujan adalah berkah? Banyaknya orang yang mengeluhkan ketika turunnya hujan, padahal waktu tersebut sangat baik untuk berdoa. Bahkan ada doa ketika turun hujan.

Rasulullah SAW bersabda: "Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun." (HR. Al Hakim)

Doa ketika turun hujan: اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Allahumma shoyyiban nafi'an

Artinya: "Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat."

6. Berdoa ketika setelah ashar di hari Jum'at

Seperti berdoa diantara adzan dan iqomah, namun khusus di hari Jum'at hari besar bagi umat muslim, yang mana berdoa di hari Jum'at akan terkabul doanya.

Rasulullah SAW bersabda: "Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Ta Ala pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar." (HR. Abu Daud)

7. Berdoa ketika meminum air zam-zam

Bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah haji atau umrah, jangan lewatkan berdoa ketika meminum air zam-zam.

Rasulullah SAW bersabda: "Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya." (HR. Ibnu Majah)

8. Berdoa ketika hari arafah

Wukuf di padang arafah pada tanggal 9 Dzulhijah, menjadi waktu baik bagi para jama'ah haji untuk bermuhasabah. Namun, bagi umat muslim yang belum bisa melaksanakan ibadah haji, jangan bersedih. Di hari arafah juga bisa dilakukan puasa sunnah arafah dan jangan lupa untuk terus memanjatkan doa.

Rasulullah SAW bersabda: "Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah." (HR. At-Tirmidzi)

9. Berdoa di 10 hari terakhir bulan Ramadhan

10 hari terakhir bulan Ramadhan di dalamnya terdapat Lailatul Qadar. Dan di waktu 10 hari terakhir bulan Ramadhan juga terdapat keutaman Itqun Minannar, yaitu terbebas dari api neraka.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma ia berkata: “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah yang sebaiknya aku baca pada Lailatul Qadar?
'Rasulullah menjawab; ‘Bacalah: اَللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ.
‘Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemberi maaf dan mencintai pemberian maaf, maka maafkanlah aku.’” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)