Mengapa Kerendahan Hati adalah Kekuatan Terbesar Anda: Pelajaran Berharga dari Ustadz Khalid Basalamah

Peck Premmanat Suwannanon
Sumber :
  • instagram

Olret –  Pernahkah Anda melihat setangkai padi yang berisi? Semakin berat butirnya, semakin ia merunduk. Filsafat alamiah ini adalah gambaran paling tepat untuk memahami tawadu, atau kerendahan hati.

5 Film Animasi Jaman Dulu yang Bikin Kangen Masa Lalu

Dalam ceramahnya yang menginspirasi, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa tawadu bukanlah tentang merendahkan diri sendiri.

Sebaliknya, ia adalah tentang merendahkan diri di hadapan Allah dan tidak menggunakan kelebihan yang kita miliki—baik itu kekayaan, jabatan, kecerdasan, atau penampilan fisik—sebagai alasan untuk bersikap sombong. Tawadu adalah sebuah kekuatan batin yang mengangkat derajat kita, bukan menurunkannya.

Teror Syahadat Setan di Rawa Seringgi: Kisah Tragis Pak Agun, Korban Pesugihan Siluman Babi

Contoh Nyata dari Sang Teladan: Nabi Muhammad SAW

Untuk memahami makna sejati dari tawadu, kita bisa belajar dari sosok teladan sempurna, Nabi Muhammad SAW. Beliau bukanlah sosok yang hanya mengajarkan teori, melainkan hidupnya adalah bukti nyata dari kerendahan hati yang luar biasa.

Rahasia Sunyi Orang Kaya: Kenapa Kedamaian Mereka Tak Pernah Dipamerkan

Penyayang pada Anak-anak

Meskipun memegang jabatan sebagai pemimpin umat, Nabi Muhammad SAW tidak pernah segan untuk menyapa dan berinteraksi dengan anak-anak. Beliau menunjukkan kasih sayang yang tulus, mencium mereka, dan mendengarkan celoteh polos mereka.

Membantu Pekerjaan Rumah

Salah satu contoh paling menakjubkan adalah kesediaan beliau untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Beliau tidak merasa "rendah" jika harus menjahit pakaiannya sendiri, memperbaiki sandalnya, atau membersihkan rumah. Ini adalah pelajaran berharga bahwa tidak ada pekerjaan yang lebih rendah jika itu dilakukan dengan tulus.

Mendahulukan Orang Lain

Kisah tentang seorang budak wanita yang berani menggenggam tangan Nabi dan membawanya ke mana saja untuk menyelesaikan masalahnya menunjukkan betapa mudahnya beliau didekati. Beliau juga pernah menghentikan khotbahnya yang penting hanya untuk menjawab pertanyaan seorang musafir yang datang dari jauh.

Tidak Malu dengan Masa Lalu

Nabi Muhammad SAW tidak pernah malu dengan masa lalunya sebagai seorang penggembala.

Beliau dengan bangga menyatakan bahwa semua nabi sebelum beliau juga pernah menggembala kambing. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan bukanlah penentu martabat, dan kehormatan sejati datang dari ketakwaan.

Pahala yang Mengangkat Derajat

Ustadz Khalid Basalamah menekankan sebuah janji besar dari Allah: siapa pun yang merendahkan diri karena-Nya, Allah akan mengangkat derajatnya. Sebaliknya, kesombongan, bahkan seberat biji sawi, bisa menjadi penghalang menuju surga.

Kerendahan hati tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga praktis dalam kehidupan sehari-hari:

  • Keberkahan Harta: Memberi sedekah tidak akan mengurangi kekayaan Anda, melainkan justru akan melipatgandakannya.

  • Kehormatan Diri: Memaafkan kesalahan orang lain adalah tindakan yang mulia dan akan meningkatkan kehormatan serta martabat Anda di mata sesama.

Pada akhirnya, hidup adalah sebuah perjalanan di mana kita harus memilih antara menjadi tangkai padi yang merunduk atau ranting yang patah karena kesombongan.

Ingatlah selalu, sebagaimana yang disampaikan Ustadz Khalid, bahwa apa pun yang ditinggikan di dunia ini pada akhirnya akan kembali direndahkan, kecuali bagi mereka yang merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta.