Makna Sujud Dari Ceramah Ustadz Syafiq Riza Basalamah : Ketika Hati Menemukan Jalan Pulang
- iStock
Olret – Apakah Anda tahu ada satu gerakan sederhana yang memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah takdir, memadamkan api kesombongan, dan membuka pintu hidayah? Gerakan itu adalah sujud.
Dalam ceramah Ustadz Syafiq Riza Basalamah, kita diajak menyelami makna terdalam dari sujud melalui dua kisah yang bagai cermin bagi kita: kisah Iblis dan para penyihir Firaun.
Dinding Kesombongan yang Menjauhkan
Kisah pertama adalah sebuah peringatan. Kita semua tahu tentang Iblis, makhluk yang dihormati karena ibadahnya, namun jatuh karena satu penyakit mematikan: kesombongan. Saat diperintahkan untuk sujud kepada Adam, Iblis menolak. Ia merasa dirinya lebih superior, diciptakan dari api, sementara Adam hanya dari tanah.
Penolakan itu bukanlah sekadar ketidakpatuhan, melainkan wujud arogansi yang menjadi dinding tebal antara dirinya dan rahmat Allah. Ustadz Syafiq mengingatkan kita, racun ini bisa menyusup ke hati siapa pun, bahkan mereka yang rajin beribadah. Kesombongan membutakan mata hati dan menjerumuskan kita ke dalam jurang kehancuran.
Sujud Penuh Ketulusan yang Mengubah Segalanya
Di sisi lain, kisah para penyihir Firaun adalah inspirasi. Awalnya mereka adalah musuh Nabi Musa, namun keajaiban tongkat yang berubah menjadi ular raksasa membuka mata hati mereka. Di hadapan mukjizat yang agung, mereka tidak mencari alasan atau bernegosiasi.
Hati mereka langsung tunduk, dan secara serempak, mereka bersujud. Sujud mereka bukanlah sujud karena paksaan, melainkan sujud keyakinan. Meskipun nyawa di ujung tanduk—diancam akan disalib dan dipotong tubuhnya—mereka memilih iman.
Sujud yang tulus itu menjadi deklarasi total penyerahan diri, sebuah keputusan yang seketika mengubah takdir mereka dari para pengikut kezaliman menjadi hamba Allah yang mulia.
Sujud: Lebih dari Sekadar Gerakan Fisik
Sujud sejati, seperti yang ditekankan dalam ceramah ini, adalah penyerahan total yang termanifestasi dalam setiap aspek hidup. Ia adalah sikap kerendahan hati yang mengalir dari hati kita.
Sujud memanifestasikan dirinya dalam:
Kelembutan dalam Berdakwah: Seperti Nabi Musa dan Harun yang diperintahkan untuk berbicara lembut kepada Firaun, kita diajarkan bahwa kelembutan adalah kunci untuk menyentuh hati, bukan kekasaran.
Kemurahan Hati: Memaafkan dan mendoakan orang yang telah menyakiti kita adalah bukti kerendahan hati yang luar biasa.
Kebajikan Sederhana: Bahkan hal kecil seperti berjabat tangan bisa menggugurkan dosa, menunjukkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan dengan ikhlas memiliki makna yang sangat besar.
Pada akhirnya, kesombongan Iblis telah menghancurkannya, sementara sujud para penyihir Firaun telah menyelamatkan mereka. Marilah kita jadikan sujud, baik di atas sajadah maupun dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pengingat abadi bahwa di hadapan Allah, kita semua adalah hamba yang lemah. Karena pada saat itulah, sujudmu, yang lahir dari hati yang tulus, akan benar-benar mengubah segalanya.