5.000 Menit Tanpa Henti: Mengapa Tubuh Dean Huijsen Mulai Mengirim Sinyal Darurat
- getty image
Olret – Penurunan performa bek tengah muda Dean Huijsen dalam beberapa pekan terakhir bukanlah hal yang mengejutkan mengingat jadwal padat yang dihadapinya.
Seorang pelatih yang telah bekerja dengan Huijsen sejak kecil berkomentar: “Apa yang terjadi pada Dean sepenuhnya normal, mengingat intensitas pertandingan yang telah dijalaninya.”
Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2025 saja, Huijsen memainkan 54 pertandingan untuk Bournemouth, Real Madrid, dan tim nasional, dengan total hampir 5.000 menit – angka yang sangat besar untuk pemain yang baru berusia 19-20 tahun.
Kondisi Fisik dan Tekanan Psikologis
Huijsen tidak hanya harus beradaptasi dengan lingkungan baru setelah pindah dari Bournemouth ke Real Madrid, tetapi ia juga terus-menerus menghadapi masalah fisik.
Ia absen dalam pertandingan melawan Getafe karena cedera otot di kakinya, dan setelah pertandingan berat melawan Barca dan Valencia, tubuhnya belum pulih tepat waktu.
Harus bermain saat belum pulih sepenuhnya, ditambah dengan infeksi telinga, sakit tenggorokan, dan demam, semakin menguras energi Huijsen. Namun, karena pertahanan Real Madrid yang lemah, ia tetap harus bermain, yang menyebabkan penurunan performanya yang cukup signifikan pada bulan Desember.
Keluarga dan Kritik Diri
Keluarga Huijsen dikenal ketat, selalu menuntut agar ia mengevaluasi dirinya sendiri secara kritis. Hal ini membantunya menghindari menyalahkan keadaan dan fokus pada peningkatan diri.
Liburan Natal bersama keluarganya di Dubai menjadi dorongan mental yang berharga, membantu Huijsen untuk sementara waktu melepaskan diri dari tekanan sepak bola.
Meskipun mustahil untuk mengatakan dengan pasti bahwa ia akan segera kembali ke performa terbaiknya, penurunan performa ini jelas memiliki penjelasan yang masuk akal dan berfungsi sebagai batu loncatan bagi Huijsen untuk kembali lebih kuat pada tahun 2026.