"Mbappe Vietnam" Ungkap Kebenaran Jelang Laga Lawan Malaysia U22
- https://thethao247.vn
Olret β Penyerang muda Le Phat menunjukkan tekadnya untuk bermain dalam pertandingan antara U-22 Vietnam dan U-22 Malaysia.
Pada sore hari tanggal 8 Desember, tim U-22 Vietnam tetap menjalani jadwal latihan sesuai rencana untuk mempersiapkan pertandingan penting melawan U-22 Malaysia di babak final Grup B. Sebelum sesi latihan, penyerang muda Nguyen Le Phat berbagi perasaan dan tekadnya dalam partisipasi pertamanya di SEA Games.
Ini pertama kalinya saya menghadiri ajang olahraga terbesar di kawasan ini, Le Phat mengaku masih gugup, tetapi ia melihat ini sebagai kesempatan berharga untuk belajar dan berkembang.
"Saya pemain muda, baru pertama kali berpartisipasi di SEA Games. Saya selalu berusaha sebaik mungkin setiap hari, belajar dari para senior untuk mendapatkan kepercayaan pelatih dan memberi saya kesempatan bermain. Saya harus berusaha lebih keras agar layak masuk dalam daftar peserta SEA Games," ujar penyerang Ninh Binh FC ini.
Berbicara tentang lawan U-22 Malaysia, Le Phat mengatakan bahwa ini bukanlah tantangan yang mudah. ββIa menekankan:
"Malaysia adalah tim yang kuat, dengan kekuatan fisik dan kecepatan yang baik. Kami harus siap beradaptasi kapan pun di lapangan, menjaga kepercayaan diri dan solidaritas seperti yang selalu diingatkan pelatih."
Penyerang kelahiran 2007 ini juga mengatakan bahwa ia menerima banyak nasihat bermanfaat dari para seniornya di tim.
"Mereka berpesan kepada saya untuk berusaha sebaik mungkin dan selalu menjaga semangat belajar. Saya sangat terkejut sekaligus sangat senang bisa masuk dalam daftar pemain yang akan berlaga di SEA Games, jadi saya harus berusaha lebih keras untuk membuktikan diri," ujar Le Phat.
Ketika ditanya tentang target sebelum pertandingan melawan U-22 Malaysia, Le Phat menegaskan bahwa meskipun Malaysia memiliki beberapa pemain bagus, target U-22 Vietnam tetaplah menang.
Dalam sesi latihan sore hari tanggal 8 Desember, pelatih Kim Sang-sik terus menekankan strategi taktis untuk menyaring susunan pemain yang optimal. Pelatih asal Korea tersebut membagi tim untuk bertanding di 2/3 lapangan, dengan demikian mengevaluasi stabilitas performa, tingkat konsentrasi, dan semangat juang setiap pemain.