Barca Hampir Terjebak Karena Trik Levante: Pedri - Yamal Selamatkan Flick

Yamal
Sumber :
  • google image

OlretBarcelona bermain sangat baik di laga pembuka La Liga 2025/26. Oleh karena itu, banyak yang menilai Levante tidak akan mampu menyulitkan pelatih Hansi Flick dan timnya di babak kedua, meskipun bermain di kandang sendiri.

Courtois: "Real Terlalu Buruk, Sementara Liverpool Sangat Bagus"

Namun, semua orang salah. Pelatih Julián Calero dan anak didiknya telah mempersiapkan diri sepenuhnya untuk menyambut sang juara bertahan La Liga.

Pertama, Levante memilih gaya bermain bertahan dengan formasi 5-4-1. Pemain yang paling menonjol adalah penyerang Morales, tetapi ia juga sering berada di kandang sendiri untuk bertahan. Ini juga merupakan cara yang biasa dilakukan tim-tim yang lebih lemah untuk menghadapi Barcelona.

Namun bukan itu saja, Levante telah menyiapkan "hadiah" lain untuk tim Catalan tersebut. Yaitu lapangan berlumpur di Estadio Ciudad de Valencia. Tidak jelas apakah lapangan tersebut kurang drainase atau Levante sengaja menyiram rumput, tetapi Barcelona jelas tidak siap menghadapi masalah ini.

Man Utd Incar Vitor Roque dari Barcelona, ​Ruben Amorim Punya Rekrutan Musim Dingin Pertamanya?

Barcelona

Photo :
  • thethao247.vn

Ingatlah bahwa pemain profesional sering menggunakan jenis sepatu yang berbeda untuk lapangan licin. Sepatu untuk lapangan normal akan memiliki paku yang lebih pendek di bawah solnya. Saat menghadapi genangan lumpur, cengkeraman sepatu jenis ini tidak memadai, membuat pemain takut mengambil risiko akselerasi mendadak atau tembakan jarak jauh.

Pelatih Ancelotti Menuntaskan Daftar Tim Nasional Brasil: Neymar, Antony Kembali?

Para pemain Barcelona tidak bisa menggerakkan bola dengan cepat karena lapangan yang berlumpur. Bola juga basah kuyup, sehingga terasa lebih berat. Tembakan jarak jauh dari Yamal, Raphinha, dan Balde tidak efektif.

Setiap kali bola bergulir, air memercik ke atas, sehingga para pemain Barcelona secara bertahap harus beralih ke umpan silang dan sundulan, yang sebenarnya kurang mereka kuasai.

Pedang bermata dua yang disebut jebakan offside

Yamal

Photo :
  • google image

Jebakan offside adalah ciri khas Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick. Gaya bermain ini dianggap sebagai "pedang bermata dua", tetapi tim Catalan memanfaatkannya dengan sangat baik. Namun, pertandingan ini merupakan pengecualian. Para pemain Levante terus-menerus terjebak dalam jebakan offside di 10 menit pertama.

Masalahnya, tim tuan rumah memiliki pertahanan yang sangat dalam, sehingga para pemain penyerang membutuhkan waktu untuk bergerak maju. Hal ini membuat jebakan offside Barcelona dari garis tengah lapangan menjadi sia-sia. Pada menit ke-15, Levante membuka skor dari situasi tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title