4 Titik Panas di Final Piala FA, Mulai Dari Kekuatan Crystal Palace Dari Bola Mati Hingga Kevin de Bruyne

Kevin De Bruyne
Sumber :
  • twitter (x)

Olret – Kehebatan udara Crystal Palace atau kemampuan Kevin de Bruyne untuk membuat perbedaan bisa menjadi faktor penentu di final Piala FA hari ini di Wembley.

Yamal Pecahkan Rekor Mbappe di Skuad FIFPRO

1. Kekuatan Crystal Palace dari bola mati.

Selebrasi gol pemain Crystal Palace

Photo :
  • Tom Jenkins/The Guardian

Peringkat Liga Primer Inggris Terbaru: Liverpool dan Man City Sama-Sama Bangkit, Arsenal Mempertahankan Posisi Puncak

Tim Oliver Glasner telah mencetak 16 gol dari bola mati di Liga Premier musim ini. Ini adalah statistik terbaik di liga, setara dengan Arsenal dan Nottingham Forest. Di antaranya, Crystal Palace mencetak 11 gol dari tendangan sudut, 4 gol dari tendangan bebas, dan satu gol dari lemparan ke dalam.

Crystal Palace menunjukkan kekuatan ini dalam kedua pertandingan Liga Primer melawan Man City. Dalam hasil imbang 2-2 di Selhurst Park pada bulan Desember 2024, Will Hughes mengambil tendangan sudut dari sayap kanan untuk Maxence Lacroix yang melompat tinggi dan menyundul bola melewati Stefan Ortega.

Guardiola: Haaland Berada di Level yang sama dengan Messi dan Ronaldo

Skenario serupa terjadi dalam pertandingan ulang di Stadion Etihad. Kali ini, Adam Wharton melakukan tendangan sudut dari sayap kanan untuk Chris Richards yang mencetak gol dari jarak kurang dari 2 meter.

Dalam situasi ini, visi kiper Ederson diblok oleh Jean-Philippe Mateta, sementara bek tengah Man City tak berdaya menghentikan Richards yang dengan kuat menyundul bola ke gawang.

Bek tengah Maxence Lacroix kerap menjadi sasaran umpan silang, meski ia baru mencetak satu gol di Liga Inggris musim ini. Lacroix menyelesaikan 8 kali dari bola mati, jumlah tertinggi di turnamen. Ia juga mencatatkan 17 sundulan, jumlah tersebut hanya kalah dari Virgil van Dijk dari Liverpool (19) di antara para bek di turnamen tersebut.

2. Crystal Palace akan beralih ke formasi 5-4-1.

Saat mereka kehilangan penguasaan bola. Untuk mengatasinya, Man City perlu menarik pemain Crystal Palace keluar dari posisinya dan mengganggu formasi. Gol penyeimbang Rico Lewis dalam hasil imbang 2-2 di Selhurst Park menjadi bukti seberapa baik City melakukan ini.

Posisi Matheus Nunes yang dekat dengan garis sentuh kiri memaksa bek sayap Daniel Munoz untuk bergerak lebih melebar, menyisakan ruang antara dia dan bek tengah terdekat.

Man City sepenuhnya memanfaatkan celah langka ini. Kevin De Bruyne berada di belakang Jean-Philippe Mateta untuk menerima umpan diagonal dan kemudian mengoper bola ke Bernardo Silva. Bek tengah Trevor Chalobah meninggalkan posisinya dan bergegas mendekati Silva tetapi gagal. Bola dicungkil agar Lewis dapat menembus area penalti dan mencetak gol.

Halaman Selanjutnya
img_title