Teruntuk Mantan Terindahku, Aku Bahagia Hubungan Kita Kini Sebagai Kakak Beradik
Olret – Hallo kak, ijinkan aku sedikit bernostalgia dengan perjalanan kisah kita yah!
Masih dengan jelas sekali aku ingat bagaimana kita dipertemukan. Tahun 2009 lalu, aku masih duduk di bangku SMA sedangkan kamu saat itu berusia 23 tahun, kita dipertemukan secara tak langsung lewat teman SMP ku yang tinggal di yayasan yatim piatu tempat kamu juga mengajar anak-anak mengaji di sana.
Aku terpesona dengan perangaimu yang lembut serta sangat membimbing. Terlebih saat aku tahu bahwa profilmu pendidikan dari pesantren. Yah, kita memang terpaut usia 7 tahun, mungkin itu juga yang membuat aku nyaman karena kamu sangat pengertian dan sangat memimpin.
Masih ingat jelas betapa gigihnya kamu mencoba meruntuhkan kuatnya pertahananku yang sulit membuka hati. Akhirnya dengan sikapmu yang demikian, aku menjadi luluh.
Setelah aku menerima perasaanmu tersebut, ada hal urgent yang menyebabkan kamu harus pulang ke Bandung kampung halamanmu, yah, hubungan LDR pun kita mulai. Namun itu tidak membuat jarak diantara kita, sebulan sekali kamu berkunjung ke Jakarta.
Aku sangat ingat sekali semasa hubungan kita dahulu jauh dari kesan romantis atau ucapan-ucapan mesra. Setiap kali kita berkomunikasi selalu membahas pendidikan akhlak, saling memotivasi dan setiap kamu di Jakarta pun kita tak ada moment khusus untuk berkencan karena memang kesibukanmu yang mengajar mengaji. Yah, itu pula yang membuat ku semakin sayang karena aku melihat kamu sosok imam idaman. Hehe.
Tak terasa hubungan kita sudah 3 bulan lamanya. Dan ada hal yang mengharuskan kamu untuk menetap di Bandung demi orangtuamu. Kita sadari tak mungkin kita bertahan dengan hubungan LDR karena kau tak akan kembali ke sini.
Akhirnya kita pun merelakan hubungan ini berakhir. Dengan sedihnya aku harus melepaskanmu. Aku tak kuat untuk tak meneteskan air mata, namun kamu berkata kepada ku saat pertemuan terakhir.
“Dek, jangan tangisi aku. Kakak nggak mau kamu nangis hanya karena cowok.”
Tahun demi tahun aku sulit move on dari kamu kak, bahkan itu berlangung selama 5 tahun lamanya. Dan selama itu juga kita tetap menjalin silaturahmi via pesan atau sosmed, sekuat hati aku menahan baper terhadapmu.