Karena Aku Tak Akan Pernah Kembali Kepada Hati yang Pernah Menyakitiku

Sakit dan nyesek
Sumber :
  • instagram

Bukankah kau yang melepas tanganku, kenapa kau ingin bergandengan lagi, bukankah akan sama, ketika kau bosan, maka akan melepasnya lagi, dan aku tahu itu.

Menggali Mimpi yang Terkubur: Rahasia Bilal Faranov Menemukan Jati Diri di Usia 20-an
Sebuah Pesan Ketulusan dari Daehoon: Kekuatan di Balik Senyuman Demi Anak

Untuk kata yang terucap, aku minta maaf, aku punya prinsip dalam hidup ini. Ketika sesuatu yang pernah terjadi dalam hidupku, biarlah menjadi sebuah cerita saja untukku, mungkin juga untukmu.

Aku tak akan pernah kembali ke masa lalu, bukan karena kecewa, bahagia pun aku tak akan pernah menoleh ke belakang. Aku hidup di masa sekarang, masa yang aku perjuangkan untuk bisa memilih mana yang terbaik untukku dan masa depanku. Aku menikmatinya, dan aku sangat bahagia.

Ketika Fase Dewasa Terasa Berat: Izinkan Dirimu untuk Belum Tahu Jawabannya

Aku harap kau memahaminya dan menghargai prinsip hidupku, seperti aku menghargai keputusanmu saat itu ketika kau tinggalkan aku dalam keadaan yang sulit untuk aku terima.

Jangan pernah bertanya kepadaku kenapa aku berubah, karena kau sendiri yang merubahnya. Jangan pernah bertanya kepadaku arti cinta dan setia, karena telah habis aku perjuangkan untukmu saat itu. Jangan pernah bertanya kenapa aku tak menerimamu lagi, karena kau sendiri yang telah memilih jalan yang berbeda.

Sadarilah, aku bukanlah orang yang dulu kau kenal, aku telah berubah. Berubah untuk menjadi diri yang lebih baik lagi. Bukan menghindarimu, tapi aku tak ingin lagi jatuh pada masalah yang sama, sakit dan kecewa yang sama. Bukan pula aku membencimu, hanya saja aku ingin kau sadar jika sesuatu yang baik pernah kau lepas begitu saja dalam hidupmu demi yang terbaik, dan sekarang kini kau telah terlambat untuk menyadarinya.

Aku bahagia dengan hidupku sekarang, dan aku harap kau juga menikmati hidupmu, apapun yang terjadi. Tak perlu kau merasa cemas dengan kesalahanmu dulu kepadaku, karena aku telah memberimu maaf, bukan pada saat ini saja, tapi semenjak kau pergi tinggalkan luka. Jangan takut aku memiliki dendam denganmu, tahukah kamu, do’aku selalu menyertai dirimu untuk kebahagianmu. Semoga kau mengerti.