Aku Tak Pernah Membencimu, Meski Tak Rela Dia Memilikimu

Sulit Percaya Pada Pasangan
Sumber :
  • u-repot

Olret – Apa yang aku takutkan akhirnya terjadi juga. Kini pelan-pelan kamu menghilang dari hidupku. Kedekatan kita dulu, sekarang hanya kenangan yang kusimpan dengan sendu. Canda dan tawa itu masih melekat di memoriku. Namun tubuhmu kini sudah terlalu jauh bersama kesibukanmu yang kamu sebut kekasih. Tapi percayal ah, aku tak pernah membencimu meski tak rela dia memilikimu.

Kisah Acha Septriasa Melewati Perceraian Sendirian
Tips Menjalin Hubungan LDR Tanpa Banyak Konflik

Meski aku di sini diam-diam menanggung rindu semakin dalam. Aku terhempas oleh ketakutanku sendiri, takut mengatakan apa yang aku rasakan. Aku memilih diam, sebab aku tidak bisa menerima jika kenyataannya kamu tidak merasakan hal yang sama. Kini, semuanya terasa menyesakkan dada.

Kenapa Cewek Suka Diajak Ribut? Membongkar Rahasia Vulnerability Pria dalam Hubungan

Kamu Memilih Dia, Seseorang yang Kukenal Tidak Begitu Mengenalmu. Namun Tetap Saja Aku Tak Pernah Membencimu dan Masih Mencintai.

Dulu, aku selalu melarangmu untuk mengenalnya lebih dekat, berusaha menjauhkanmu darinya. Bukan karena aku tak suka padanya tapi karena kau menyukaimu. Namun, apalah daya, kita terlanjur dekat sebagai sahabat terlebih karena ketidakmauanku mengakui kalau kamu adalah seseorang yang kusayangi di hati ini.

Saat kamu memilih dia, aku hanya berpura-pura bahagia. Ucapan selamat dan semoga bahagia itu hanyalah bentuk dari kepedihan hatiku. Aku menyimpan hati padamu. Namun, mengapa kepadanya kamu serahkan hati?

Aku Tahu Aku yang Paling Mengenalmu dan Memahamimu. Namun, Kenapa Kamu Memilih Dia?

Aku tahu, aku yang paling mengenalmu. Aku yang paham apa saja yang kamu suka dan tidak baik untukmu. Bahkan, aku sudah hapal jam berapa saja kamu tidur. Apa yang kamu lakukan ketika sedang bosan, kesal dan bagaimana menghiburmu saat kamu sedih.

Namun, menyatakan perasaanku kepadamu bukanlah keahlianku, kubiarkan dia merebut kamu. Kuberikan senyum terbaik saat mengetahui kabar bahwa kamu telah memilih dia menjadi kekasihmu. Sungguh, itu senyum palsu sepanjang perkenalan kita.

Kini Aku Hanya Bisa Menerima Kenyataan, Bahwa Kamu dan Aku Hanyalah Pasangan Sahabat Bukan Pasangan Kekasih.

Kini, aku hanya bisa menerima kenyataan. Bahwa kamu memang tidak pernah bisa kumiliki melebihi sahabat biasa. Sekarang kamu pelan-pelan hilang, dibawah olehnya yang kamu sayang. Biarlah, mungkin benar aku hanya butuh berpura-pura bahagia.

Halaman Selanjutnya
img_title