Dia Adalah Perempuan yang Berusaha Memeluk Dirinya Dengan Doa-Doa

Anak perempuan pertama
Sumber :
  • instagram

Olret – Pada suatu sore ada seorang perempuan berusia dua puluh tahunan duduk di tepian danau. Angin lembut membelai khimarnya yang lebar. Tanda bahwa ia muslimah yang sedang belajar mencintai Tuhan-nya. Agar ia juga pantas dicintai, katanya. Dia adalah perempuan yang sedang berusaha memeluk dirinya dengan doa-doa.

Kenapa Laki-Laki Lebih Mudah Lupa Sesuatu? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Menikah Dulu atau Bantu Orang Tua? Ini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

Air di hadapannya menenangkan hati. Pepohonan hijau memanjakan mata. Dan suara burung mendamaikan jiwanya. Ia bertanya dalam hati, "Bagaimana dengan surga Allah yang katanya indah sekali? Bahkan dunia tidak ada apa-apanya".

Jodoh Bukan Pelarian! Anak 20-an Wajib Tahu: Tips Realistis Juan & Febi soal Cinta, Karier, dan Toxic Relationship

Ia Menulis Sesuatu Pada Diarinya, Dia Adalah Perempuan yang Sedang Memperbaiki Diri Dengan Taat Hingga Jodoh dan Ajal Menjemput.

Seperti biasa, ia menulis sesuatu pada diary-nya. Rupanya sejak tadi siang ia duduk pada sebuah kayu bekas pohon yang tumbang; sendirian. Seperti hatinya yang juga bisa runtuh jika imannya goyah. Rapuh jika tak benar-benar kuat menopang.

Dia bilang ingin mencari ketenangan dari hiruk pikuk dunia yang kian melenakan. Merenung atas dosa-dosa yang sudah menggunung. Atas kesalahan yang dilakukannya berulang-ulang. Atas masa lalu yang memalukan.

Tidak gerimis, tapi basah pipinya. Tidak hujan, tapi kuyup hatinya. Ia menangis. Dunia yang meninabobokan. Ia cintai dengan terlalu berlebihan.  Episode kehidupan akan terus berlanjut. Langit mulai menggelap. Waktunya pulang. Berkata lirih dalam hati. Banyak hal yang harus diperbaiki. Semoga ada hal-hal baik membersamai.

Dia adalah perempuan yang sedang berusaha memeluk dirinya dengan doa-doa.

Dia Juga Sedang Belajar Mencintai Sesuai Dengan Syariat, Karena Sadar Bahwa Tak Banyak yang Tahu Cara Mencintai Dengan Syariat.

Memiliki rasa cinta tidaklah pernah salah, karena itu adalah fitrah. Fitrah rasa datangnya dari Allah. Maka tiadalah salah, jika kita berkata kita menyukai seseorang. Mencintai dan dicintai tidaklah salah, lantas apa yang salah? yang salah adalah cara kita meluapkannya.

Sebagian orang hanya tak paham cara mencintai dengan versi terbaik menurut syariat-Nya. Bagaimana cara mencintai berdasarkan syariat-Nya? Menikah. Menikah cara mencintai terbaik yang diridhoi-Nya.

Takdir senantiasa ada pada tuan. Dengan takdir yang kita terima pula kita tumbuh dewasa. Dengan takdir yang membawa kita untuk ribuan kali mencintai dan ribuan kali merasakan kepedihan hati karena perpisahan.

Halaman Selanjutnya
img_title