Teruntuk Kamu yang Namanya Pernah Kupinjam di Dalam Doa

Tetaplah Berusaha dan Berdoa
Sumber :
  • instagram

Namun, kenyataannya aku masih memilih menggunakan hati sebagai taruhannya. Cukup berat untuk menerima segala duka hanya demi membuatmu bahagia. Memang tak seharusnya begitu. Tetapi untuk sekarang aku masih mampu bertahan, entah sampai kapan. Karena aku yakin ini sebuah ujian cinta. Bukan seberapa cepat cinta itu datang, tapi seberapa lama cinta itu bertahan.

Bukan Hanya Obat Medis: Menguak Rahasia Penyembuh Sejati dari Segala Penyakit

Seberapa Kuat Kamu Memeluknya, Jika Dia Akan Memilih Pergi, Maka Dia Akan Mudah Melepasmu.

Seberapa tangguh kamu menahannya untuk tetap tinggal, jika hatinya sudah tak lagi mengharapkan kamu, maka sama halnya kamu menyakiti diri sendiri. Jika masih merasa berjalan sendiri, cepatlah sadar. Buka mata dan hati untuk berpikir jernih. Apakah waktu dan seluruh perhatianmu terus terbuang sia-sia hanya untuk mengharapkan dia sadar kembali.

Inilah Rahasia di Balik Sujud: Bukan Sekadar Gerakan Salat, Tapi Kunci Pengangkat Derajat dan Pelebur Dosa!

Jika Setiamu Dibalas Dusta, Maka Jangan Tergesa-Gesa Menyalahkan Diri Sendiri.

Jika kepercayaanmu dihancurkan dengan sengaja, bukan berarti kamu tidak pantas diberikan cinta. Jika ketulusanmu tak lagi dihargai, bukan berarti hal baik yang kamu lakukan sia-sia. Yakinl ah, setiap ketulusan akan dibalas dengan kebahagiaan.

7 Tanda Hati Sudah Keras: Menyadari Dosa Terbesar yang Menjauhkan Kita dari Allah

Seberjuang apa aku untuk bisa melupakanmu, tetap saja tersisa kenangan yang masih kusimpan rapat-rapat. Bukan aku yang sengaja membiarkan, namun perihal kamu yang sudah menjadi bagian dari diriku. Itu sebabnya aku masih mampu melangkah jauh darimu. Kamu memang terlihat mudah untuk berpaling, sebab di dalam dirimu tidak ada lagi aku. Bahagiamu sudah bersama seseorang yang lain.

Sepertinya hatimu tak sedikit pun rapuh setelah berpisah dariku bahkan kamu tampak baik-baik saja. Dahulu kamu yakinkan bahwa akulah satu-satunya yang paling kamu inginkan. Saat ini, pergi adalah pilihan yang kamu sudah tetapkan. Sekarang aku dan kamu sudah berjalan masing-masing, seperti dua orang yang saling asing.