Ma, Pa. Maafkan Anakmu Yang Belum Bisa Membanggakanmu

Duka Menjadi Anak Rantau
Sumber :
  • unsplash.com/@odiin

Namun nyatanya, sukses di tanah rantau tidak semudah menjentikkan jari atau membalikkan telapak tangan. Meski, sudah berbekal ijasah yang sudah kuperjuangkan setinggi mungkin. Namun, impian dan harapan itu sampai kini masih jauh dari angan.

Pintu Surga di Telapak Kaki Orang Tua: Rahasia Besar Berbakti yang Mengalahkan Jihad

“Karena Itu Bersabarlah Dalam Menanti. Pasti, Aku Akan Kembali Suatu Saat Nanti. Setidaknya Dengan Sedikit Keberhasilan Dari Hasil Kerja Keras

Jangan terlalu mengkhawatirkan anak yang kalian besarkan ini. Percayalah, aku bisa menjaga diri dan menjalani semua petuah yang selalu disampaikan dulu. Pasti, ada saatnya nanti aku akan pulang ke rumah untuk melepaskan segala rindu. Pasti akan ada saatnya aku kembali bersua dengan kampung halaman tempat dimana aku dibesarkan dengan penuh kasih sayang.

7 Tanda Dahsyat yang Membuktikan Anda Dicintai Allah

Bapak Ibu, selalu bersabarlah dalam menanti. Hingga keberhasilan yang kuraih atau sedikit tabungan berhasil aku kumpulkan, bisa menjadi bekal untukku pulang ke rumah.

“Sungguh, Maafkan Aku Karena Masih Belum Bisa Membanggakan. Namun Tetap Doakan Aku Agar Segera Meraih Impian”

7 Kebohongan Besar tentang Uang yang Membuat Anda Tetap Miskin Menurut Timothy Ronald

Sungguh sebagai anak yang dibesarkan dengan kasih sayang dan kerja keras, aku meminta maaf karena belum bisa menjadi kebanggaan sebagaimana yang Bapak Ibu harapkan selama ini. Aku minta maaf karena masih menjadi anak yang gagal dan belum mampu membuktikan diri.

Namun, aku minta tetap selalu doakan langkah anakmu ini. Sebab aku yakin, doa kalianlah yang akan mempermudah saat aku ingin berjuang untuk menjadi lebih baik. doa kalianlah yang akan dikabulkan oleh Tuhan sebagai bekal untuk meraih kesuksesan yang aku impikan.

Disini, anakmu berjanji tidak akan pernah menyerah dan tidak akan lupa untuk segera pulang ke rumah. Disini, anakmu berjanji akan selalu berusaha untuk meraih mimpi dan menjadi anak kebanggaan. Meski sekarang jalan impian itu masih terjal, berliku dan belum pasti, namun aku percaya tidak ada usaha dan doa yang akan mengkhianati hasil.