Melangitkan Namamu di Saat Hujan Adalah Agenda Rutinku
Olret – Apakah kamu pernah tahu, bahwa di setiap rintikan hujan yang turun ke bumi aku selalu melangitkan namamu. Seperti air mataku yang mengalir seraya setia menantikanmu disini. Aku selalu merindukan hujan turun, karena di balik derasnya hujan tersimpan banyak Doa yang harus ke aku kirimkan kepada-Nya.
Saat Hujan Turun! Aku Senantiasa Melangitkan Namamu, Siapa tahu aku menemukanmu selepas hujan di saat mustajabnya sebuah doa. Memang selalu ada kisah di setiap tetesan hujan. Seperti antara aku, kamu dan hujan yang selalu terbungkus indah menjadi untaian doa-doa. Hujan yang selalu kunantikan dibalut kerinduan yang mendalam.
Inginku Sederhana, Aku Hanya Ingin Kita Kembali Menantikan Hujan Turun Seperti Sedia Kala.
Aku hanya ingin suatu saat nanti, kita sama-sama menantikan hujan turun, seperti saat ini kamu yang selalu menjadi bagian untain doa-doaku. Kamu yang entah di mana saat ini, aku selalu melangitkan namamu ketika gemuruh dan mendung bersatu menjadi air hujan yang berkah. Kalau doa akan di ijabah saat hujan, aku adalah orang yang takkan pernah bosan mendoakanmu.
Semoga suatu saat nanti, skenario pertemuan kita dalam suasana yang indah atas takdirNya. Bila saja nanti kita bertemu, semua ini atas doa doa yang pernah kupinta padaNya, dan hujan adalah salah satu saat terindah dalam melangitkan namamu.
Setiap Hujan Memberikan Kenangan Tersendiri, Seperti Hujan di Bulan Juni yang Datang Dengan Segala Rasa.
Katanya setiap butiran hujan selalu mampu membuat kenangan, setetes air hujan selalu di nantikan sang makhluk hidup di dunia. Dari hujan selalu memberikan kehidupan yang baru, memberikan rasa segar dan mengusir bau tanah. Perlahan aliran air hujan membawa semua kenangan yang ada antara kita.
Tahukah kamu bahwa hujan selalu kunantikan? Khususnya hujan di bulan Juni, karena bagiku hujan di bulan ini selalu memberikan kenangan yang sangat manis. Meski jarang terjadi, tapi tahukah kamu hujan tersebut selalu istimewa. Kesejukan yang dibawanya di musim kemarau sungguh ditunggu-tunggu. Bukan hanya mengademkan pikiran tapi perihal mengingat kenangan bersama hujan.