5 Penyebab Suami Memaafkan Istri Meski Diselingkuhi Berkali-kali

Ilustrasi suami istri
Sumber :
  • https://www.pexels.com/@Helen1

Orlet - Fenomena perselingkuhan seolah tidak ada habisnya jika dibahas. Bukan cuma lelaki saja yang dianggap hidung belang, ternyata perempuan pun bisa melakukan perbuatan tercela tersebut.

5 Tips Mengatur Uang Bulanan Bersama Pasangan agar Tak Berujung Ribut

Sebut saja kasus viral menghilangnya pengantin wanita di Bogor sehari setelah akad nikah yang pamit pergi COD namun tak kunjung pulang. Belakangan diketahui bahwa ia pergi menemui mantan kekasihnya.

Berkaca pula dari klarifikasi Jeje dan Syahnaz tentang berita perselingkuhan yang ramai beredar dan menjadi perbincangan seluruh masyarakat Indonesia, apakah alasan seorang suami sanggup memaafkan istrinya meski telah diselingkuhi berkali-kali? Simak ulasan di bawah ini!

Alasan Gugatan Cerai Sabrina : Bukan Karena Marah, Tapi Karena Cinta, Kejujuran Dan Kedamaian

1. Nama Baik Keluarga

Masing-masing orang tumbuh dari lingkungan keluarga yang berbeda, didikan orang tua yang tidak sama. Ada seseorang yang dalam hidupnya ditanamkan pikiran bahwa perpisahan dalam rumah tangga adalah sebuah aib yang mencoreng nama keluarga.

Pengakuan dan Penyesalan: Ketika Julia Prastini 'Jule' Membuka Tabir Kehidupan Pribadinya

Terlepas dari apa dan bagaimana masalah yang ada sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan. Sebisa mungkin menghindari perceraian sebab pernikahan terjadi sekali seumur hidup.

Para lelaki yang dalam kehidupan pernikahannya porak poranda karena perselingkuhan sang istri namun tetap memilih memaafkan dan terus melanjutkan hubungan, barangkali mereka memang ingin menjaga nama baik keluarga dengan tidak melayangkan talak untuk sang istri, yang menurut adalah keputusan terbaik.

2. Masa Depan Anak

Kekhawatiran tentang masa depan anak-anak yang masih kecil turut andil dalam memilih memaafkan perilaku sang istri yang bertingkah diluar batas.

Daripada anak-anak tumbuh tanpa orang tua yang lengkap maka suami rela mengalah demi keutuhan keluarga walau dalam pandangan orang lain dia bagaikan lelaki tak memiliki harga diri karena masih mau menerima istrinya.

Namun, apapun yang orang luar katakan tentang dia dan keluarganya, tidak akan dia dengar. Baginya anak-anaknya adalah yang terpenting. Ia tidak mau anak-anak yang tidak berdosa tersebut ikut menjadi korban keegoisan orang tua bahkan tahu bagaimana kelakuan buruk ibunya.

3. Berharap Pasangan Berubah dengan Kesabarannya

Selalu memiliki harapan besar, berpositif thinking bahwa dengan kesabarannya, pasti suatu saat sang istri akan berubah menjadi lebih baik. Lelaki semacam itu terasa langka bukan?

Halaman Selanjutnya
img_title