Rasa Sakit Mengajarkan Untuk Lebih Kuat, Lebih Berhati-Hati dan Lebih Baik Lagi

Pee Peerawich Ploynumpol
Sumber :
  • Instagram

Olret – Di dalam menjalani kehidupan kadang kita sering kali menyakiti atau pun tersakiti. Bila kita yang menyakiti kadang kita tidak merasa menyakiti, semua berjalan begitu saja tanpa ada permintaan maaf atau pun penyesalan.

Jangan Takut Menua! Ini 5 Rahasia Merangkul Masa Senja dengan Senyum dan Kebahagiaan

Karena menurut kita apa yang kita lakukan adalah hal yang sangat benar dan tak ada yang salah. Namun pernah kamu berpikir jika kamu diperlakukan seperti apa yang kamu lakukan?

Beda halnya bila kamu yang berada pada posisi tersakiti, bahkan kadang memang masih dalam hal yang wajar. Namun karena kondisi hatimu yang tidak baik sehingga kamu merasa tersinggung dan lalu sakit hati dan kecewa.

Bukan Toxic, Tapi Melelahkan: Ini 5 Tipe Teman yang Tak Perlu Kamu Pertahankan Lagi

Apalagi benar adanya kamu memang benar-benar disakiti, tentu saja kamu akan membalasnya atau menyakitinya kembali.

Jika Kamu Belajar Lebih Dewasa Sedikit, Sebenarnya Dari Disakiti Kamu Belajar Proses Pendewasaan Diri.

Jangan pernah kamu merasa ketika kamu tersakiti, kamu pun ingin menyakitinya kembali dengan berbagai alasan. Mulai dari karena gengsi dan merasa rendah diri, padahal jika kamu berpikir lebih dewasa lagi.

Makin Dewasa, Makin Bijak: 3 Hal Ini Tak Lagi Dipedulikan Orang Cerdas

Coba tanyakan kepada dirimu sendiri, kenapa dia melakukan hal tersebut kepadamu? Atau memang ada sikapmu yang membuatnya melakukan seperti itu.

Namun, apa pun itu alasannya. Ada baiknya kamu belajar dari tersakiti. Karena biasanya orang yang tersakiti merasa sangat sedih, jadi kamu pun jangan menyakiti orang lain karena kamu sudah tahu bagaimana rasanya. Belajarlah untuk bijak, misalnya dengan memaafkannya dan menanyakan langsung kenapa dia berbuat seperti itu.

Di Sakiti Itu Memang Tidak Ada Enak-Enaknya, Tapu Bersabarlah Sebentar Biarkan Karma yang Melakukan Tugasnya Dengan Baik.

Memang tak ada enaknya disakiti, tapi dengan membalasnya juga. Berarti kamu tidak ada bedanya dengan dia, kecuali memang kamu benar-benar tidak bersalah. Kamu percaya kan bahwa apa yang kamu lakukan, bisa jadi kelak orang lain melakukannya kembali kepadamu. Bisa jadi yang dia lakukan jauh lebih parah lago terhadapmu.

Karena memang orang yang baik akan dibalas dengan perbuatan yang baik pula. Dan orang yang jahat akan mendapatkan yang tidak baik juga. Kamu cukup sabar dan berbuat baik saja terus, dan jika ada orang yang berbuat jahat padamu, biarkan karma melakukan tugasnya dengan baik.